Mahasiswa IPB Hadirkan Program Sekolah Mangrove Apung di Desa Pantai Mekar Bekasi - Wartakotalive
Table of Content
Pendidikan
Mahasiswa IPB Hadirkan Program Sekolah Mangrove Apung di Desa Pantai Mekar Bekasi - Wartakotalive

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University menyelenggarakan Lokakarya 1 di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.
Lokakarya ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari masyarakat Desa Pantai Mekar, pemerintah desa, hingga perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi, termasuk Dinas Perikanan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bekasi.
Azmi, salah satu anggota Tim PPK Ormawa HIMITEKA, menegaskan bahwa Lokakarya ini digelar pada Senin, 21 Juli 2025 pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Unsika Wisuda 7 Mahasiswa Asing
Kegiatan ini adalah awal dari kolaborasi lintas pihak dan juga menjadi titik awal dari serangkaian program pengabdian masyarakat yang menyasar isu-isu strategis pesisir, seperti konservasi lingkungan, pendidikan masyarakat, dan peningkatan ekonomi.
“Kami berharap dapat bersinergi aktif dengan masyarakat, pemerintah desa, dan pemerintah kabupaten dalam membangun Desa Pantai Mekar secara berkelanjutan,” kata Azmi kepada Tribun Bekasi pada Sabtu (26/7/2025).
Dengan semangat kolaborasi dan sinergi, Lokakarya 1 ini menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi pembangunan desa berbasis ilmu pengetahuan, partisipasi masyarakat, dan pelestarian lingkungan.
Ada sejumlah program mulai dari sekolah mangrove apung, MiRi (Mina Lestari), keterampilan produk olahan maupun inovasi dalam upaya pelestarian lingkungan.
Kehadiran instansi-instansi tersebut menunjukkan dukungan nyata terhadap program yang akan dijalankan oleh tim mahasiswa selama masa pengabdian.
Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan desa dan instansi terkait, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan program kerja oleh Tim PPK Ormawa HIMITEKA
Sesi diskusi berjalan aktif dengan antusiasme dari masyarakat dan pihak pemerintah. Sutrisno, salah satu tokoh masyarakat, menyoroti pentingnya koordinasi dalam kegiatan penanaman mangrove agar tidak menimbulkan konflik seperti tahun sebelumnya.
“Penanaman mangrove pada tahun ini harus dikoordinasikan dengan RT dan RW karena di tahun lalu tidak ada koordinasi, jadinya kena ke tambak-tambak di lahan orang,” ujarnya.
Baca juga: Pakar IPB Ungkap Ciri-ciri Beras Oplosan yang Heboh Beredar di Pasaran
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri Pantai Mekar 03, Eneng menyambut baik program Sekolah Mangrove Apung dan MiRi (Mina Lestari).
Ia bahkan mengusulkan penguatan pendidikan berbasis keterampilan melalui pembuatan produk olahan hasil laut.
“Lebih baik anak-anak juga diajarkan cara membuat produk olahan. Saya juga bisa bantu koordinasi dengan wali murid untuk membentuk kelompok pengolahannya,” katanya.
Pihak Balitbangda Kabupaten Bekasi juga memberikan tanggapan positif, terutama terhadap alat pemantauan cuaca lokal bernama CUKAR (Cuaca Pantai Mekar) yang digunakan di desa sebagai bentuk keberlanjutan program teknologi lingkungan bagi para nelayan.
“Saya titip untuk mendukung program-program mahasiswa ini, terutama alat CUKAR. Mohon kerjasama dan dukungan bersama,” ujar perwakilan Balitbangda. (MAZ)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp