Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Anwar Ibrahim Berita Dunia Internasional Featured Malaysia

    Massa Malaysia Bakal Turun ke Jalan Gulingkan PM Anwar Ibrahim, Ada Apa? | Sindonews

    3 min read

     dunia Internasional,Berita

    Massa Malaysia Bakal Turun ke Jalan Gulingkan PM Anwar Ibrahim, Ada Apa? | Halaman Lengkap

    Massa Malaysia bakal turun ke jalan pada 26 Juli untuk gulingkan PM Anwar Ibrahim. Foto/Facebook Anwar Ibrahim/TV PAS

    KUALA LUMPUR 

    - Polisi Diraja

     Malaysia 

    (PDRM) memperkirakan massa berjumlah 15.000 orang akan turun ke jalan-jalan di Kuala Lumpur pada 26 Juli dalam gerakan menggulingkan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim. Apa yang sedang terjadi di Malaysia?

    Menyusul kritik baru-baru ini dari mantan PM Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin terhadap pemerintahan saat ini, massa dalam jumlah besar tersebut diperkirakan akan menghadiri aksi "Himpunan Turun Anwar".

    Menurut, PDRM akan mengerahkan 2.000 personel ke lokasi demo besar-besaran. Meskipun polisi belum mengajukan keberatan atas demo tersebut, Penjabat Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, Mohamed Usuf Jan Mohamad, telah mengimbau para demonstran untuk mematuhi aturan dan menghindari segala bentuk provokasi.

    Baca Juga: Melawan China, Tetangga Indonesia Borong 33 Jet Tempur F/A-18 AS tapi Bekas Pakai Kuwait

    “Kami tidak akan berkompromi dengan siapa pun yang memprovokasi. Peserta juga diingatkan untuk tidak menyalahgunakan kebebasan berbicara dengan mengangkat isu 3R (ras, agama, kerajaan)," katanya.

    Selain itu, PDRM telah mengimbau para demonstran untuk tidak membakar apa pun selama demonstrasi dan menghindari penggunaan pengeras suara yang berlebihan.

    Polisi memperkirakan massa akan berkumpul di empat lokasi berbeda sebelum berbaris menuju lokasi utama, Dataran Merdeka, pukul 14.00.

    Apa yang Sedang Terjadi di Malaysia?

    Demo besar-besaran yang direncanakan itu sebagai puncak atas ketidakpuasan terhadap pemerintah PM Anwar Ibrahim. Namun, pemimpin Malaysia itu menegaskan bahwa dia tidak akan mengundurkan diri meskipun ada tekanan yang semakin besar dari para pengkritiknya.

    Dia mengatakan tidak ada alasan baginya untuk mengundurkan diri karena tidak mencuri dana publik, sebagaimana dikutip dari New Straits Times, Minggu (20/7/2025).

    "Insya Allah, saya tidak akan mundur," ujarnya kepada wartawan setelah upacara peletakan batu pertama Kompleks Madani Teluk Kumbar di Penang.

    "Jika saya mencuri uang rakyat, mereka bisa menuntut saya mundur. Tapi saya tidak melakukannya," paparnya. "Semua kontrak pemerintah melalui proses tender terbuka."

    Anwar mengatakan para pengkritiknya harus menggunakan jalur yang tepat seperti mengajukan mosi tidak percaya di Parlemen untuk menantang kepemimpinannya.

    "Mereka bisa menarik dukungan dari anggota Parlemen mana pun untuk mendukung mereka. Jika saya kalah, saya akan mundur dengan baik. Itulah cara damai,” katanya.

    Dia juga mengatakan oposisi bisa menunggu hingga pemilihan umum berikutnya, meskipun dia belum menetapkan tanggalnya.

    “Jadi, untuk saat ini, mari kita jaga perdamaian dan persatuan di negara kita,” imbuh dia.

    Menurut Anwar, tuduhan masa lalu terhadapnya telah lama ditangani dan tidak lagi berbobot setelah hampir tiga tahun menjabat.

    Dia mengatakan para pemimpin dengan kekayaan yang dipertanyakan harus dimintai pertanggungjawaban.

    “Jika ada pemimpin yang memiliki kekayaan RM100 juta, mereka perlu maju dan menjelaskan, menjawab sendiri (jika diselidiki),” katanya.

    Anwar juga menuduh beberapa politisi menyerangnya sekarang setelah mereka tidak lagi berkuasa.

    “Sekarang setelah mereka tidak lagi berkuasa, mereka berkumpul untuk menyerang kami, mengatakan kami menindas rakyat, melindungi orang kaya dan menindas orang miskin. Tapi mereka lupa,” katanya, tanpa merinci lebih detail.

    Pernyataan Anwar disampaikan sebelum Dewan Rakyat melanjutkan sidangnya pada hari Senin besok.

    Anwar, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, dijadwalkan untuk mengajukan Rencana Malaysia ke-13 pada 31 Juli.

    Tinjauan tengah periode kebijakan pembangunan nasional diharapkan akan menguraikan reformasi ekonomi dan sosial di bawah pemerintahannya.

    (mas)

    Komentar
    Additional JS