Nissan Akan Jualan Mobil dari Pabriknya di China Tahun Depan | Sindonews
Nissan Akan Jualan Mobil dari Pabriknya di China Tahun Depan | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 07 Juli 2025 - 23:20 WIB
Nissan Akan Jualan Mobil dari Pabriknya di China. FOTO/ DOK SindoNews
-
Nissandikabarkan akan mulai mengekspor kendaraan listrik (EV) dari pabriknya di China ke Asia Tenggara, Timur Tengah, dan kawasan lain mulai tahun 2026.
BACA JUGA - Hilang di Situs Resmi Nissan, Kemana Perginya Nissan Terra?
Produsen mobil Jepang yang sedang kesulitan ini saat ini sedang meninjau jejak produksi globalnya, dengan tujuan perputaran bisnis yang cepat dengan menjual kendaraan listrik buatan China ke pasar lain.
Di antara kendaraan listrik yang dijadwalkan untuk diekspor adalah sedan ukuran sedang N7 , kendaraan listrik pertama yang dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan patungan Nissan di Tiongkok.
N7, yang diluncurkan di Tiongkok pada bulan April dan telah mengalami penjualan yang kuat, dijual dengan harga mulai 119.900 yuan dan diproduksi di pabrik Nissan di Guangzhou, Provinsi Guangdong.
Perangkat lunak otomotif N7 menggunakan teknologi AI dari perusahaan-perusahaan China. Untuk memfasilitasi ekspor, Nissan perlu mengubah spesifikasi perangkat lunak karena adanya pembatasan pada produk AI buatan China di beberapa negara. Untuk mengembangkan perangkat lunak bagi pasar ekspor, Nissan telah berinvestasi di IAT Automobile Technology, pengembang asal China.
China telah menjadi yang terdepan dalam elektrifikasi otomotif, dan Nissan yakin bahwa kendaraan listrik dengan harga kompetitif yang diproduksi di China akan menarik pesanan dari luar negeri.
Selain itu, Nissan berencana untuk memperkenalkan kendaraan listrik dan kendaraan hibrida plug-in lainnya di pasar China, termasuk truk pikap listrik pertamanya pada akhir tahun ini.
Kesulitan Nissan saat ini sebagian disebabkan oleh penundaan peluncuran model baru. Pada bulan Mei, perusahaan meluncurkan rencana pemulihan bisnis yang mencakup pemutusan hubungan kerja 20.000 orang dan menggabungkan 17 pabrik menjadi 10.
Perusahaan juga berupaya membangun sistem pasokan yang optimal, memposisikan kendaraan listrik sebagai produk inti untuk masa depan.
(wbs)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS