PBB Kecam Rencana Pembangunan Kamp Konsentrasi Israel di Gaza | Sindonews
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
PBB Kecam Rencana Pembangunan Kamp Konsentrasi Israel di Gaza | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kamis, 10 Juli 2025 - 20:20 WIB
Kepala UNRWA Philippe Lazzarini. Foto/anadolu
- Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), memperingatkan tentang rencana pemindahan paksa massal terbaru oleh Israel untuk menjejalkan orang-orang ke dalam kamp-kamp di reruntuhan Rafah. Dia menyebutkan sebagai kamp konsentrasi besar-besaran.
“Ini secara de facto akan menciptakan kamp konsentrasi besar-besaran di perbatasan dengan Mesir bagi warga Palestina, yang terusir dari generasi ke generasi,” ujar dia dalam unggahan berjudul, “Nakba Kedua?”
“Ini juga akan menghilangkan prospek masa depan yang lebih baik bagi warga Palestina di tanah air mereka,” ungkap dia.
Lazzarini mengatakan masyarakat tidak bisa tinggal diam dan terlibat dalam pemindahan paksa skala besar seperti itu” dan kembali menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.
Nakba, atau bencana, merujuk pada pembersihan etnis Palestina pada tahun 1948 oleh Israel.
Sementara itu, sekelompok organisasi yang mewakili komunitas dari lebih dari 15.000 masjid dan lembaga Islam di seluruh Eropa menyerukan tindakan untuk mengakhiri "bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya" di Gaza.
"Apa yang kita saksikan jauh melampaui konteks perang. Ini adalah penghancuran sistematis infrastruktur sipil dan mata pencaharian penduduk Palestina," tegas organisasi-organisasi tersebut dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan di Brussels.
Mereka menekankan Israel telah dikecam secara internasional karena melakukan "genosida".
Organisasi-organisasi tersebut, yang meliputi Dewan Koordinasi Muslim di Jerman, Dewan Agama Muslim Prancis, dan Dewan Islam Norwegia, menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan semua tawanan dan mereka yang ditahan secara tidak adil, serta akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan.
Mereka juga menyerukan, “Pengakuan atas negara Palestina yang bebas dan berdaulat, berdasarkan solusi dua negara, sebagai fondasi bagi perdamaian abadi dan martabat bersama."
Baca juga: 2 Negara Pendukung dan 12 Penentang Keras Rencana Gaza Riviera Trump
(sya)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Kapal Bantuan Gaza Dibom Israel di Perairan Internasional