Saudi: Tak Ada Perdamaian dengan Israel sampai Palestina Merdeka dan Perang Gaza Berakhir! - inews
Dunia Internasional ,Konflik Timur Tengah ,
Saudi: Tak Ada Perdamaian dengan Israel sampai Palestina Merdeka dan Perang Gaza Berakhir! - Bagian All

RIYADH, iNews.id - Arab Saudi menegaskan sikapnya tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel sampai negara Palestina berdiri dan berakhirnya perang di Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyampaikan penegasan itu dalam jumpa pers bersama mitranya dari Prancis, Jean-Noel Barrot, di New York, Amerika Serikat, Senin (28/7/2025).
“Bagi Kerajaan Arab Saudi, pengakuan sangat terkait dengan pembentukan negara Palestina,” kata Pangeran Faisal, saat ditanya oleh wartawan mengenai sikap Arab Saudi mengenai Perjanjian Abraham, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (29/7/2025).
Perjanjian Abraham merupakan kesepakatan normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel yang ditengahi AS dan berjalan sejak pemerintahan Presiden Donald Trump periode pertama.
Faisal menambahkan, Saudi berharap adanya konsensus yang jelas dan ditunjukkan sesegera mungkin menuju pembentukan negara Palestina. Hal itu bisa membuka perbincangan tentang normalisasi hubungan dengan Israel.
Faisal juga menegaskan, perundingan normalisasi hubungan dengan tidak bisa dilakukan selama Israel melakukan praktik genosida di Gaza.
"(Perundingan) Hanya dapat dimulai, pertama-tama jika konflik di Gaza berakhir dan penderitaan rakyat Gaza berkurang," ujarnya.
Tidak ada alasan, kata dia, untuk membahas normalisasi hubungan di saat kematian, penderitaan, dan kehancuran masih terjadi di Gaza.
"Kemudian kita harus membicarakan pembentukan negara Palestina. Dan setelah itu tercapai, tentu saja kita bisa membicarakan normalisasi," ujarnya.
Pernyataan Pangeran Faisal ini menandakan sikap paling jelas Saudi sejauh ini, mengaitkan pengakuan Israel dengan kemajuan solusi dua negara. Saudi secara konsisten memasukkan kemerdekaan Palestina sebagai syarat pengakuan atau normalisasi hubungan dengan Israel.
Sementara itu Perjanjian Abraham sejauh ini telah mendamaikan Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.