Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Juara Pendidikan Spesial

    Sosok Pujiyono Guru SD yang Lari 27 Kilometer dari Rumah ke Sekolah, Siswanya Berbaris Menyambut - Halaman all - Tribunjabar

    5 min read

     Pendidikan

    Sosok Pujiyono Guru SD yang Lari 27 Kilometer dari Rumah ke Sekolah, Siswanya Berbaris Menyambut - Halaman all - Tribunjabar

    TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Pujiyono seorang guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) yang menjalankan nazar berlari sejauh 27 kilometer dari rumah ke sekolah, viral di media sosial.

    Pria berusia 60 tahun itu adalah warga Nanggulan, Gadingsari, Sanden, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

    Ia mengajar di SDN GiritirtoGunungkidul.

    Pujiyono menjalankan nazarnya yaitu, berlari dari rumah menuju sekolah tempatnya mengajar pada Kamis (26/6/2025) pagi.

    Bukan hanya menjalankan nazarnya, alasan ia lari 27 kilometer juga sebagai bentuk perpisahan menjelang purna tugas.

    "Betul beliau adalah guru SDN Giritirto, lari dari rumah ke sekolah jaraknya sekitar 27 km," ujar Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Susilowati, saat dihubungi, Senin (30/6/2025) malam, dikutip dari Kompas.com.

    Baca juga: Rekam Jejak Irjen Dadang Hartanto yang Diminta Menghadap Presiden Prabowo, 3 Kali Tugas di Jabar

    Disambut Murid di Garis Akhir

    Pujiyono memulai perjalanan lari sekitar pukul 05.30 WIB, setelah berpamitan dengan istrinya.

    Ketika itu, tidak ada kegiatan belajar mengajar karena siswa sedang menerima rapor.

    “Tanggal 1 Juli saya purnatugas dan saya bilang ke teman-teman saya di SDN Giritirto kalau mau nazar lari dari rumah ke sekolah,” kata Pujiyono, memulai ceritanya.

    Ia mengaku, rekan-rekannya empat melarang dirinya untuk berlari karena Jarak tempuh yang cukup jauh.

    Akan tetapi, ia tetap bersikeras.

    “Teman-teman sempat menyarankan untuk jangan melakukan itu karena jarak tempuh yang jauh,” ujarnya. 

    “Saya kuat-kuatin yang penting sampai finis meski akhirnya pingsan tidak apa-apa,” tambahnya sambil tertawa.

    Selama berlari, ia sempat dua kali berjalan kaki Ketika melewati tanjakan.

    Kendati demikian, ia tidak berhenti. 

    Bahkan, beberapa rekannya mengikutinya menggunakan sepeda motor dan mobil.

    "Kalau tidak dibuntuti rekan-rekan saya hanya lari pelan-pelan dan jalan saja. Tapi karena dibuntuti itu saya agak gengsi, malu dan terpaksa lari tapi tidak seperti pelari profesional," ucapnya. 

    Ia mencapai sekolah sekitar pukul 08.30 WIB dan disambut para siswa yang telah berbaris di pinggir jalan. 

    Menjelang garis finis, Pujiyono bahkan melakukan sprint sejauh 100 meter karena semangat.

    Mengabdi 39 Tahun 

    Pujiyono mengabdikan diri sebagai guru PJOK selama 39 tahun.

    Ia pernah mengajar di SDN Paliyan 4 selama 6 tahun sebelum pindah ke SDN Giritirto, tempat ia mengajar selama lebih dari tiga decade.

    Selama menjadi guru, ia aktif mengembangkan berbagai cabang olahraga seperti lari, catur, dan tenis meja.

    Banyak siswanya yang berhasil juara lomba lari tingkat kabupaten.

    “SDN Giritirto pernah juara 1 se-Gunungkidul, juara 2, 3 dan 10 besar, pasti dapat nomor di kejuaraan tahunan di Gunungkidul,” kata dia. 

    Meski dikenal sebagai pelari, Pujiyono tidak berencana menjadi pelatih lari selepas pensiun. 

    Ia lebih memilih menekuni tenis meja yang telah digelutinya sejak 1993.

    Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

    Komentar
    Additional JS