Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    Terungkap, Total Utang Pemerintah Tembus Rp10.269 Triliun di Akhir 2024 | Sindonews

    4 min read

     

    Terungkap, Total Utang Pemerintah Tembus Rp10.269 Triliun di Akhir 2024 | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Rabu, 02 Juli 2025 - 13:20 WIB

    Terungkap, Total Utang...

    Total kewajiban pemerintah meliputi utang jangka pendek dan panjang. FOTO/dok.SindoNews

    JAKARTA 

    - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan total kewajiban pemerintah, yang meliputi utang jangka pendek dan panjang mencapai Rp10.269 triliun hingga akhir 2024. Data tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (1/7).

    Meski angka utang terlihat besar, posisi keuangan negara tetap sehat dengan total aset mencapai Rp13.692,4 triliun. Dari perbandingan aset dan kewajiban tersebut, posisi ekuitas pemerintah tercatat sebesar Rp3.424,4 triliun. "Ini menunjukkan pengelolaan keuangan negara tetap berjalan dengan prinsip kehati-hatian," ujar Sri Mulyani.

    Baca Juga: Defisit APBN Diproyeksi Tembus Rp662 Triliun, Menkeu Sebut 2025 Luar Biasa Menantang

    Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada 2024 mencapai Rp459,5 triliun. Setelah dimanfaatkan untuk pembiayaan APBN dan penyesuaian lainnya, saldo akhir kas negara tahun 2024 tercatat Rp457,5 triliun. Angka ini dinilai cukup untuk menjadi penyangga fiskal selama masa transisi pemerintahan dan menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

    "Saldo ini berada pada level yang memadai dan berfungsi sebagai buffer fiskal, terutama dalam menghadapi berbagai risiko dinamika ekonomi global," jelas Sri Mulyani.

    Ia menekankan bahwa posisi ini akan membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Utang pemerintah tersebut terdiri dari berbagai instrumen, termasuk Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman bilateral serta multilateral. Pemerintah memastikan bahwa rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap terjaga di bawah batas aman yang ditetapkan sebesar 60 persen.

    Baca Juga: Penerimaan Negara Lesu, Defisit APBN Semester I 2025 Melebar Jadi Rp204,2 Triliun

    Sri Mulyani menyebutkan realisasi pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2024 cukup solid, meski menghadapi berbagai tantangan global. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang menjaga ketahanan fiskal Indonesia.

    Tahun ini pemerintah berkomitmen memperkuat ketahanan fiskal dengan mengoptimalkan penerimaan negara dan meningkatkan efisiensi belanja. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pembiayaan utang dan memperkokoh fondasi ekonomi nasional.

    Dia menegaskan, pengelolaan fiskal yang hati-hati dan berkelanjutan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global yang terus berkembang.

    (nng)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    10 Miliarder India di...

    10 Miliarder India di 2025, Paling Tajir Berharta Rp1.497 Triliun

    Komentar
    Additional JS