Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured Prabowo Subianto

    Kebijakan Presiden Prabowo Dinilai Percepat Investasi Swasta dan Internasional | Sindonews

    5 min read

     

    Kebijakan Presiden Prabowo Dinilai Percepat Investasi Swasta dan Internasional | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Jum'at, 04 Juli 2025 - 16:05 WIB

    Kebijakan Presiden Prabowo...

    Direktur Eksekutif PKPEN Bambang Widjanarko Setio menilai, kebijakan Presiden Prabowo Subianto mempercepat investasi baik dari pihak swasta maupun internasional. Foto/SindoNews

    JAKARTA 

    - Kebijakan

     Presiden Prabowo Subianto 

    dinilai mempercepat investasi baik dari pihak swasta maupun internasional. Pasalnya, di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, arah kebijakan pembangunan nasional akseleratif dengan intensitas dunia global.

    Direktur Eksekutif Pranata Kebijakan Politik dan Ekonomi Nasional (PKPEN) Bambang Widjanarko Setio mengatakan, Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk 285 juta jiwa yang menjadi perhatian dunia internasional.

    Apalagi, Negeri Khatulistiwa yang diapit Benua Asia dan Australia ini memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah. Indonesia adalah negara penghasil emas, nikel, batubara, minyak, dan gas bumi serta pertambangan dan hasil bumi lainnya.

    Baca juga: Bentuk Dewan Koordinasi Tertinggi, Prabowo Bawa Oleh-oleh Investasi Rp437,8 T dari Saudi

    "Sebagai negara berkembang yang mengarah sebagai negara maju dan modern, posisi Indonesia sangat diperhitungkan oleh berbagai negara di dunia. Indonesia adalah salah satu negara berpengaruh di dunia internasional dan pemain di kancah global," katanya, di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

    Bambang yang juga Ketua DPD Prabowo Mania 08 Jawa Timur mengatakan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, arah kebijakan pembangunan nasional akseleratif dengan intensitas dunia global.

    Baca juga: Daftar 10 Investasi yang Disepakati Indonesia-Arab Saudi Senilai Rp438 Triliun

    "Indonesia harus lebih membuka diri dalam kerja sama internasional dan mendorong pihak swasta untuk terlibat aktif dalam pembangunan nasional secara komprehensif. Indonesia harus menjadi subjek dan tidak lagi menjadi objek. Artinya, Indonesia adalah kekuatan yang diperhitungkan," kata Bambang.

    Menurut Bambang, pihaknya mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang meminta semua pihak dari kalangan swasta untuk berpartisipasi pada pembangunan di Indonesia. Partisipasi yang dilakukan melalui kerja sama dan investasi di berbagai proyek yang ada di Indonesia.

    Bambang mengatakan Presiden Prabowo secara tegas telah menjamin bahwa Indonesia adalah negara terbuka untuk berbagai kerja sama yang saling menguntungkan.

    "Saya sangat yakin, Presiden Prabowo mendukung segala upaya, inisiatif, inovasi dari berbagai kalangan swasta nasional maupun internasional. Karena Indonesia adalah negara terbuka untuk pembangunan kesejahteraan bangsa. Artinya, Indonesia butuh partisipasi, butuh investasi, butuh kerja sama nasional dan internasional yang saling menguntungkan," kata Bambang.

    Selain itu, Bambang menegaskan Indonesia adalah negara yang menarik perhatian para investor asing. Bahkan, di tengah ketegangan geopolitik, dan fragmentasi ekonomi global, karena Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan pasar domestiknya yang besar.

    Bambang mengatakan daya tarik, potensi, dan peluang kerja sama investasi di Indonesia masih sangat besar. Karena, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia.

    Menurut Bambang, kunjungan Presiden Prabowo ke berbagai negara menghasilkan kerja sama investasi. Artinya, ketegangan geopolitik dan dinamika ekonomi global menjadi potensi besar bagi Indonesia, terutama relokasi investasi dari negara-negara produsen.

    "Perusahaan multinasional terutama dalam hal penempatan rantai pasok dan basis produksi mengambil langkah relokasi dan diversifikasi tempat produksi dan Indonesia berpeluang menjadi alternatif lokasi investasi baru. Indonesia memiliki peluang dari relokasi investasi, hilirisasi mineral, dan pasar domestik yang kuat," tandas Bambang.

    (cip)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Mahasiswi ITB Ditangkap...

    Mahasiswi ITB Ditangkap Gara-gara Meme Prabowo dan Jokowi

    Komentar
    Additional JS