Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan ingin menekan Rusia untuk mempertimbangkan gencatan senjata dengan mengisyaratkan bahwa Uni Eropa dan Amerika Serikat akan mendukung Ukraina.

Pernyataan tersebut disampaikan Kallas saat diwawancara NHK di Brussel pada Rabu (16/07/2025). Ia menyampaikan pernyataan itu setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump mulai mempertimbangkan untuk memberikan tekanan lebih besar kepada Rusia.

Ia menggambarkan pengumuman Trump baru-baru ini yang menyebutkan bahwa AS akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina melalui anggota NATO sebagai sinyal positif.

Ia berharap AS juga melanjutkan sanksi atau tarif yang lebih tinggi terhadap Rusia untuk mengikis pendanaan negara itu dalam konflik dengan Ukraina.

Kallas mengatakan Uni Eropa dan AS mengirimkan sinyal bahwa Rusia tidak bisa menang karena keduanya akan mendukung Ukraina. Hal tersebut menurut Kallas akan mengubah kalkulasi Rusia.

Kallas juga ditanya terkait laporan media AS tentang pernyataan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi saat bertemu dirinya.

Laporan tersebut mengutip Wang yang mengatakan bahwa Beijing tidak dapat menerima kekalahan Rusia dalam perang melawan Ukraina karena hal itu dapat memungkinkan AS mengalihkan perhatian penuhnya ke Cina.

Kallas membenarkan pernyataan tersebut dan mengatakan terkejut. Ia menjelaskan bahwa dirinya bermaksud memperkuat upaya untuk menghentikan Cina memasok barang-barang dwifungsi kepada Rusia.