- Televisi pemerintah

telah merilis rekaman CCTV yang menunjukkan momen dramatis dua serangan rudal

menghantam Tajrish Square yang ramai di Teheran selama perang 12 hari pada bulan lalu. Serangan yang menargetkan area sipil ini dianggap sebagai kejahatan perang.

Rekaman tersebut, yang disiarkan IRIB, menunjukkan dua serangan terjadi secara berurutan pada jam sibuk sore hari tanggal 15 Juni.

Salah satu rudal menghantam sebuah gedung yang terkait dengan pasukan paramiliter Basij, sebuah unit yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Baca Juga: Terungkap, Rudal-rudal Iran Gempur 5 Situs Militer Israel tapi Ditutup-tutupi

Serangan kedua, yang menarik perhatian luas secara daring, menghantam bagian tengah persimpangan utama Tajrish Square. Video tersebut menunjukkan bola api besar pecah saat terjadi benturan, melemparkan beberapa mobil ke udara dan membentuk awan puing membumbung tinggi di atas alun-alun.

"Rekaman jelas [menunjukkan] kejahatan perang," demikian bunyi keterangan video dari IRIB, yang dilansir New Arab, Minggu (6/7/2025).

Menurut laporan media Iran, sedikitnya 18 warga sipil tewas dalam serangan di Tajrish Square.

Rekaman tersebut telah beredar luas di media sosial, memicu perdebatan mengenai keasliannya, di mana beberapa pihak menduga video itu telah dimanipulasi menggunakan artificial intelligence (AI). Namun, Factnameh, situs web pemeriksa fakta Iran, dan BBC menyatakan rekaman itu asli, membandingkannya dengan gambar lain dari area dampak.

Sementara pasukan Israel telah mengeklaim sepanjang perang 12 hari bahwa operasi mereka terbatas pada "serangan presisi" terhadap target militer Iran, pemandangan di Tajrish Square, salah satu wilayah sipil tersibuk di Teheran, menunjukkan hal yang sebaliknya.

Tidak ada instalasi militer yang terlihat dalam rekaman tersebut, dan serangan tersebut tampaknya menghantam ruang publik yang ramai.

Pejabat Israel mengeklaim bahwa sasaran mereka selama konflik 12 hari itu difokuskan pada fasilitas rudal, lokasi pertahanan udara, dan infrastruktur strategis. Meskipun ada klaim ini, pejabat Iran mengatakan jumlah korban sipil menunjukkan cerita yang berbeda.

Menurut pemerintah Iran, 935 orang tewas selama perang, termasuk sedikitnya 38 anak-anak dan 132 wanita. Pihak berwenang belum memberikan rincian lengkap tentang kematian warga sipil dibandingkan dengan kematian militer.

IRIB menggunakan rekaman video tersebut untuk menuduh pemerintah Barat terlibat dalam tindakan Israel.

"Video ini merupakan bukti lain dari kejahatan, yang mana [Presiden AS Donald] Trump memberikan serangan balik, sementara Jerman, Prancis, dan Inggris menarik pelatuknya," demikian pernyataan stasiun televisi tersebut.

"Dan Iran tercinta kita tetap bangga dan tangguh setelah perang 12 hari melawan para penjahat tersebut," imbuh IRIB.

Pada saat berita ini dipublikasikan, pasukan Israel belum menanggapi rekaman video atau tuduhan seputar serangan di Tajrish Square.

(mas)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan