Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Dunia Internasional Featured Mahasiswa Universitas Brawijaya Pendidikan Tinggi

    Universitas Brawijaya Jadi Kampus Pertama di Indonesia Kirim Tim Dokter ke Gaza | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional,Pendidikan Tinggi,

    Universitas Brawijaya Jadi Kampus Pertama di Indonesia Kirim Tim Dokter ke Gaza | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Sabtu, 05 Juli 2025 - 23:19 WIB

    Universitas Brawijaya...

    Universitas Brawijaya (UB)mengirim dua dokter dari Fakultas Kedokteran (FK) sebagai relawan ke Gaza, Palestina. Foto/UB.

    MALANG 

    -

     Universitas Brawijaya 

    (UB) menunjukkan komitmennya terhadap misi kemanusiaan internasional dengan mengirim dua dokter dari Fakultas Kedokteran (FK) sebagai relawan ke

     Gaza 

    , Palestina. Misi ini merupakan hasil kerja sama UB dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Rahmah World Wide.

    Dua dokter yang diberangkatkan adalah Dr. dr. Ristiawan Muji Laksono dan Dr. dr. Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat. Mereka akan bertugas selama dua minggu di Rumah Sakit An-Nasr dan Rumah Sakit Eropa di Gaza bersama empat relawan medis lain dari BSMI.

    Baca juga: 21 Bulan Invasi Israel ke Gaza, Warga Palestina: Ini Bukan Kehidupan

    Ketua Umum DPN BSMI Muhamad Djazuli Ambari, mengatakan Universitas Brawijaya (UB) merupakan kampus pertama yang mengirimkan tim dokter di Gaza.

    “Rombongan tim dokter kali ini merupakan yang ke 38 dan kami tidak akan berhenti untuk kirim tim kesehatan. an kami sudah MoU dengan Rahmah Foundation dan rahmah siap mendukung tim-tim medis,” katanya, mengutip laman Universitas Brawijaya, Minggu (6/7/2025).

    Baca juga: 31 Tentara Israel Tewas Ditembak Kawannya Sendiri, Apa Pemicunya?

    Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, menyampaikan bahwa kehadiran tim dokter ini menjadi bukti nyata bahwa ilmu pengetahuan harus berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan, terutama di saat dunia menghadapi krisis.

    “Pada dua saudraku yang akan berangkat, berangkatlah dengan ikhlas tegakkan kemanusiaan dengan ilmu, pulanglah dengan selamat membawa cahaya dan harapan bagi kita semua. Kita mungkin tidak mampu menghentikan semua perang, tapi kita bisa mengirim harapan dan penyembuh dan hari ini kita kirim cahaya orang-orang terbaik kita ke Gaza untuk kemanusiaan,” katanya.

    Baca juga: Otoritas Swiss Tutup Yayasan Kemanusiaan Gaza yang Kontroversial

    Salah satu relawan, dr. Ristiawan, menjelaskan bahwa ia tergabung dalam Tim UB Palestine Solidarity dan menjalin kolaborasi dengan BSMI yang bekerja sama dengan Rahmah Worldwide, organisasi yang fokus pada bantuan kemanusiaan ke Palestina, termasuk dalam bidang kesehatan.

    “Kalau saya merasa terpanggil karena ini ada peluang bagi kemanusiaan. Kebetulan saya punya keahlian di bidang kesehatan sebagai dokter anestesi. Jadi saya pikir kalau di area korban situasi konflik perang begitu pasti banyak tindakan di kamar operasi baik UGD maupun ICU,” ujar dr. Ristiawan.

    Relawan akan menghadapi tantangan berat, seperti proses penyaringan alat medis oleh pasukan Israel (IDF) serta kondisi logistik yang terbatas. Karena itu, para dokter telah mendapat pembekalan mental dan fisik sebelum berangkat.

    Prof. Dr. dr. Loeki Enggar Fitri, selaku Ketua UB Palestine Solidarity, menyampaikan bahwa ini adalah pengiriman relawan dokter pertama dari UB ke Gaza, dengan dukungan penuh dari universitas, termasuk donasi alat kesehatan dan dana kemanusiaan.

    Penggalangan dana dari sivitas akademika UB dan alumni Fakultas Kedokteran berhasil mengumpulkan hampir Rp1 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membeli alat-alat medis seperti USG, jarum anestesi, dan bone graft, yang sebagian diserahkan langsung dan sebagian disalurkan melalui BSMI.

    “Kami selalu berupaya untuk dapat berpartisipasi dalam misi kemanusiaan di Gaza, terutama karena kebutuhannya tenaga kesehatan maka akan diupayakan,” ujar Prof. Loeki.

    Sementara itu, Prof. Dr. Muchamad Ali Safa’at selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Sumber Daya UB, menyatakan bahwa keberangkatan ini merupakan wujud nyata UB dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan kesadaran dan tanggung jawab intelektual.

    Inisiatif kemanusiaan ini dipayungi oleh program UB Palestine Solidarity, yang fokus memberikan bantuan untuk Palestina, baik dalam bentuk donasi, pendidikan, maupun aksi nyata melalui relawan profesional.

    (nnz)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Kabar 100 Warga Gaza...

    Kabar 100 Warga Gaza Dikirim ke Indonesia Disangkal Kemlu

    Komentar
    Additional JS