Warga Yunani Tolak Kedatangan Kapal Pesiar Israel di Kreta | SINDOnews
Dunia Internasional,
Warga Yunani Tolak Kedatangan Kapal Pesiar Israel di Kreta | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Selasa, 29 Juli 2025 - 21:30 WIB
Warga Yunani menentang kedatangan kapal pesiar Israel di pulau Kreta. Foto/aljazeera
- Orang-orang berkumpul di pelabuhan Agios Nikolaos di Kreta untuk memprotes kedatangan kapal pesiar Israel yang membawa sekitar 1.500 penumpang dari Israel. Ini adalah protes terbaru yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di satu pulau di Yunani.
Rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan membawa spanduk yang menyerukan "akhiri genosida".
Media Yunani melaporkan polisi menggunakan gas air mata terhadap para demonstran dan melakukan sejumlah penahanan ketika ketegangan meningkat.
Protes pro-Palestina serupa telah terjadi dalam beberapa hari terakhir di pulau-pulau lain, termasuk Syros dan Rhodes.
Sementara itu, pemerintah Israel menyangkal adanya kelaparan di Gaza – tetapi di bawah tekanan internasional, mereka mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza.
Pembatasan Israel yang terkenal acak, penundaan birokrasi, pembatalan visa, dan penargetan konvoi bantuan telah menyebabkan berton-ton bantuan makanan rusak di perbatasan.
"Ketika suatu masyarakat dihancurkan secara sistematis dalam jangka waktu yang panjang, kerusakannya akan mencapai titik yang begitu dalam, begitu kompleks, dan begitu saling terkait sehingga angka kematian meningkat, dan memulihkannya bukan sekadar masalah distribusi ransum," ujar Alex de Waal, penulis buku Mass Starvation: The History and Future of Famine, kepada Al Jazeera.
Organisasi-organisasi bantuan perlu mendatangkan 500-600 truk bantuan ke Gaza setiap hari – membawa makanan, obat-obatan, produk kebersihan, bahan bakar, dan pasokan lain yang sangat dibutuhkan.
Jumlah yang diizinkan berdasarkan langkah-langkah baru ini hanya seperlimanya.
"Itu tidak cukup," ujar Sam Rose, pelaksana tugas direktur UNRWA di Gaza, kepada Al Jazeera.
Dia menegaskan, "Mereka perlu diperluas dan perlu dipertahankan, dan perlu disertai dengan gencatan senjata, karena hanya itulah yang akan menstabilkan kondisi ratusan ribu orang yang putus asa di Gaza."
Baca juga: Houthi Mungkin Memasukkan Awak Kapal Eternity C dalam Kesepakatan Gaza
(sya)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Zohran Mamdani, Kerikil di Jantung Paman Sam