Xi Jinping dan Putin Absen KTT BRICS 2025 di Brasil, Ada Apa? | Sindonews
Dunia Internasional,
Xi Jinping dan Putin Absen KTT BRICS 2025 di Brasil, Ada Apa? | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kamis, 03 Juli 2025 - 14:51 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden China Xi Jinping di sela Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Kazan, Rusia pada Oktober 2024. FOTO/AP
- Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan absen dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, mulai Minggu (6/7). Ketidakhadiran dua tokoh utama ini menciptakan spekulasi baru terkait dinamika internal dan arah geopolitik kelompok negara berkembang tersebut.
Ketidakhadiran Xi menjadi perhatian tersendiri karena sejak menjabat sebagai pemimpin tertinggi Tiongkok pada 2012, ia selalu hadir dalam pertemuan tahunan BRICS. Posisi China sebagai jangkar ekonomi kelompok, dengan kontribusi sekitar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) BRICS, membuat absennya Xi dinilai berdampak besar terhadap dinamika forum.
Pemerintah China menyatakan Perdana Menteri Li Qiang akan mewakili Beijing. Meski tidak menyebut alasan spesifik, sejumlah analis menyebut Xi tengah memprioritaskan urusan domestik, mulai dari penyusunan Rencana Lima Tahun ke-15 hingga penguatan ekonomi yang tengah menghadapi tekanan struktural.
"Ketidakhadiran ini bukan berarti Tiongkok melepas BRICS, justru bisa menunjukkan kepercayaan diri bahwa blok ini telah berjalan stabil," ujar Gabriel Huland, pengamat politik internasional dari Universitas Nottingham Ningbo, seperti dikutip CNA, Kamis (3/7).
Baca Juga: Dolar AS Tersingkir, Bank di Amerika Latin Ini Adopsi Sistem Pembayaran China
Sementara, Vladimir Putin juga tidak hadir karena alasan hukum. Brasil sebagai tuan rumah adalah anggota Statuta Roma yang mewajibkan penangkapan Putin terkait surat perintah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Sebagai gantinya, Rusia akan diwakili Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, dan Putin direncanakan hadir secara virtual.
Ketidakhadiran dua pemimpin tersebut terjadi di tengah ekspansi besar-besaran BRICS. Setelah menerima Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab pada 2024, tahun ini Indonesia resmi bergabung sebagai anggota terbaru. Langkah ini mencerminkan visi BRICS sebagai poros baru dalam tatanan global multipolar.
Analis menilai, absennya Xi dan Putin bisa mengalihkan sorotan kepada para pemimpin anggota lain seperti India, Brasil, dan Indonesia. Namun, mereka memperingatkan agar ketidakhadiran ini tidak dimaknai sebagai penurunan komitmen terhadap kelompok, melainkan penyesuaian dengan prioritas masing-masing negara.
Xi disebut tengah fokus merancang peta jalan pembangunan ekonomi China jangka menengah di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi global. Partai Komunis China saat ini sedang menyusun proposal Rencana Lima Tahun yang mencakup periode 2026–2030.
Meski secara simbolik ketidakhadiran Xi dinilai melemahkan posisi China di forum ini, pengaruh Beijing dalam BRICS dinilai masih kuat. "China tetap menjadikan BRICS sebagai instrumen strategis untuk membangun tatanan global baru yang tidak bergantung pada dominasi Barat," ujar Einar Tangen, peneliti senior Taihe Institute.
Baca Juga: Baba Vanga-nya Jepang Ramal Tsunami Dahsyat 5 Juli 2025 Picu Ketakutan, Pakar Angkat Bicara
Sejak berdiri pada 2009, BRICS tumbuh dari lima negara menjadi 11 anggota. Kelompok ini dipandang sebagai alternatif geopolitik bagi negara-negara berkembang yang ingin memperkuat kedaulatan finansial dan otonomi strategis, terutama dalam menghadapi tekanan ekonomi dari negara maju.
KTT BRICS 2025 optimistis menghasilkan kesepakatan konkret, terutama dalam kerja sama keuangan, pembangunan, dan transformasi teknologi. Fokus diskusi juga mencakup isu konflik global, dedolarisasi, ketahanan pangan, dan reformasi lembaga internasional.
(nng)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Donald Trump Marah Besar kepada Vladimir Putin, Ada Apa?