Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Konflik Rusia Ukraina pinfo Rusia Ukraina Zelensky

    Zelensky Ancam Invasi Balik Rusia dengan Serangan Rudal Jarak Jauh | Sindonews

    5 min read

     Dunia internasional,Konflik Rusia Ukraina,

    Zelensky Ancam Invasi Balik Rusia dengan Serangan Rudal Jarak Jauh | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 14 Juli 2025 - 07:51 WIB

    Zelensky Ancam Invasi...

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ancam menginvasi balik Rusia dengan serangan rudal jarak jauh. Foto/X @ZelenskyyUa

    KYIV 

    - Presiden

     Ukraina 

    Volodymyr Zelensky telah mengancam akan menginvasi balik

     Rusia 

    dengan serangan rudal jarak jauh di dalam wilayah negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut. Ancaman ini disampaikan beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) berjanji untuk melanjutkan bantuan militer ke Kyiv.

    Zelensky menyampaikan ancamannya setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Rustem Umerov, Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Oleksandr Syrskyi, dan Kepala Staf Umum Mayor Jenderal Andriy Hnatov pada hari Minggu (13/7/2025).

    "Unit-unit kami akan terus menghancurkan penjajah dan melakukan segala yang mungkin untuk membawa perang ke wilayah Rusia. Kami sedang mempersiapkan serangan jarak jauh baru kami," tulis Zelensky di X.

    Baca Juga: Jenderal Jerman Janjikan Rudal Jarak Jauh untuk Ukraina Tiba Bulan Ini, Rusia Terancam

    Dia menambahkan bahwa Ukraina sedang mempersiapkan kunjungan utusan presiden AS Keith Kellogg. "Kami akan bekerja sama dengan mitra dalam pengiriman senjata dan meningkatkan produksi bersama aset-aset pertahanan penting," paparnya.

    Di antara serangan-serangan terbarunya yang jauh dari garis depan, Ukraina menargetkan lapangan udara militer yang menampung pesawat pengebom strategis di beberapa wilayah Rusia bulan lalu.

    Drone dan rudal Ukraina juga berulang kali menyerang blok-blok apartemen dan infrastruktur sipil Rusia lainnya.

    Menurut Moskow, Ukraina bertanggung jawab atas tergelincirnya kereta penumpang pada 31 Maret, yang menewaskan tujuh orang.

    Perang Rusia-Ukraina dimulai dengan invasi Moskow pada 24 Februari 2022. Perang terus berkecamuk hingga sekarang dan berbagai perundingan gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran.

    Uni Eropa telah mengalokasikan ratusan miliar euro dalam beberapa bulan terakhir untuk memperluas kompleks industri militernya dan mendukung produksi persenjataan domestik Ukraina.

    Berlin akan memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh pertamanya yang dibiayai Jerman dalam beberapa minggu mendatang, menurut Mayor Jenderal Christian Freuding, yang mengawasi koordinasi dukungan militer Berlin untuk Kyiv.

    Presiden AS Donald Trump mengatakan awal pekan ini bahwa Pentagon akan melanjutkan pengiriman senjata ke Kyiv, setelah penangguhan selama berminggu-minggu, dan dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menyetujui paket bantuan baru pertama sejak kembali menjabat.

    Rusia menyatakan bahwa mereka memandang penggunaan rudal yang dipasok asing sebagai bentuk partisipasi langsung negara-negara Barat dalam konflik tersebut dan mengeklaim bahwa pasukan Ukraina tidak dapat mengoperasikan sistem persenjataan canggih tersebut sendirian.

    (mas)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Balas Dendam, Rusia...

    Balas Dendam, Rusia Serang Ukraina dengan 43 Rudal

    Komentar
    Additional JS