Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Demo DPR Featured

    Anggota Dewan Minta Aparat Tak Represif Tangani Demo di DPR - Kompas

    3 min read

     

    Anggota Dewan Minta Aparat Tak Represif Tangani Demo di DPR


    JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Aria Bima meminta aparat idak bertindak represif dalam mengendalikan massa unjuk rasa yang menolak kenaikan tunjangan anggota dewan di sekitar Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/8/2025).

    "Mohon sekali untuk aparat, kami harapkan juga tidak represif sehingga suasana lebih kondusif, lakukan cara-cara yang lebih persuasif," ujar Aria dalam rapat kerja Komisi II dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin.

    Sementara itu, Aria meminta mereka massa pengunjuk rasa tetap mematuhi aturan dan tidak bertindak anarkis. 

    Baca juga: Demo 25 Agustus 2025: DPR Tetap Bekerja Saat Aksi Protes Besar di Luar Gedung

    Politikus PDI-P itu mengaku memantau kondisi di luar Gedung DPR RI dan ia khawatir dengan tindakan represif dan anarkis dari aparat maupun pengunjuk rasa.

    Menlu Rusia Tuding Politisi Uni Eropa Tak Inginkan Perdamaian

    "Karena saya melihat di layar iPad saya ini mulai ada hal-hal yang cukup mengkhawatirkan dengan berbagai tindakan anarkis dan represifnya," tutur Aria.

    Baca juga: Ini Rute KRL Commuter Line yang Terganggu Imbas Demo di DPR Hari Ini

    Demo 25 Agustus

    Sejumlah elemen masyarakat menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin hari ini.

    Dalam aksi tersebut, massa membawa tuntutan antara lain pembubaran DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, penolakan komersialisasi pendidikan, hingga desakan agar praktik politik dinasti diakhiri.

    Mereka juga membawa atribut berupa bendera Merah Putih dan bendera bergambar karakter anime One Piece. 

    Baca juga: Demo 25 Agustus, Mahasiswa dan Pelajar STM Soroti Kenaikan Tunjangan DPR

    Aksi unjuk rasa ini berakhir ricuh ketika massa mendorong pagar besi dan merusak barikade beton TransJakarta di depan gedung DPR.

    Aparat kemudian membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata.

    Hingga Senin sore, kericuhan masih terjadi di sejumlah titik di sekitar DPR sementara aparat terus berupaya memukul mundur massa.

    Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

    [FULL] Prabowo Lantik Kepala BNN-BNPT, Menteri-Wamen Rangkap Jabatan

    Komentar
    Additional JS