Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home DPD Featured Pati Prabowo Subianto

    Anggota DPD Ungkap Bupati Pati Dapat "Teguran" Prabowo, Minta Kemendagri Cepat Turun Tangan - Kompas

    4 min read

     

    Anggota DPD Ungkap Bupati Pati Dapat "Teguran" Prabowo, Minta Kemendagri Cepat Turun Tangan

    JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Jawa Tengah Abdul Kholik meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) turun tangan menangani masalah Bupati Pati, Sudewo, yang didemo masyarakat lantaran menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.

    Pasalnya, masalah ini sudah mendapatkan atensi dari Presiden Prabowo Subianto.

    "Kita lebih menekankan kepada bertemunya antara aspirasi masyarakat dengan pemerintah daerah, terutama tentu pemerintah daerah Pati dengan dimonitor atau dipantau oleh Gubernur dan juga Kemendagri, karena kebetulan juga mendapat atensi dari Pak Presiden," kata Abdul Kholik di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).

    Baca juga: Gubernur Jateng: Desakan Mundur Bupati Pati Ikuti Mekanisme DPRD

    Ia meminta semua pihak yang terlibat untuk duduk bersama mencari titik temu dan jalan keluar. Aspirasi masyarakat, kata dia, harus disikapi dengan baik oleh kepala daerah, bupati, maupun gubernur.

    Gedung Putih Bocorkan Pertemuan Trump–Putin, Sebut Hanya Latihan Mendengar

    Di sisi lain, pemerintah pusat dalam hal ini Kemendagri harus memonitor terus-menerus.

    "Tentu semua ini juga dimonitor atau dipantau oleh pemerintah pusat termasuk Kemendagri dan juga Gubernur agar semua aspirasi masyarakat tadi bisa diwujudkan oleh pemerintah daerah," ucap dia.

    Menurutnya, masalah ini harus diselesaikan sesuai dengan mekanisme yang berjalan.

    Baca juga: Temui Massa Demo, Bupati Pati Sudewo Dilempari Sandal

    Di sisi lain ia mengingatkan, tantangan fiskal daerah yang berat seharusnya tidak menjadi alasan untuk menaikkan pajak bagi masyarakat.

    Pengambilan sebuah keputusan pun harus dilakukan dengan berunding terlebih dahulu dengan warga setempat, yang akan terdampak atas keputusan yang ditetapkan.

    "Memang ada tantangan fiskal yang sekarang cukup berat buat daerah tetapi kita berharap tidak kemudian menjadi alasan untuk menaikkan pajak yang kemudian memberatkan masyarakat," tutur Abdul Kholik.

    Kalaupun harus terjadi kenaikan, lanjutnya, porsi kenaikannya harus proporsional.

    Baca juga: Demo Pati Memanas, Massa Dorong Gerbang dan Paksa Masuk Kantor Bupati

    "Kenaikannya proporsional, bisa meningkatkan pendapatan daerah tapi tidak membebani masyarakat," tandasnya.

    Sebagai informasi, kisruh PBB di Pati, Jawa Tengah, bermula dari kebijakan Pemerintah Kabupaten menaikkan tarif PBB-P2 hingga 250 persen.

    Kebijakan itu memicu protes keras warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu.

    Mereka menilai kenaikan tersebut memberatkan dan menggalang dukungan untuk menggelar demonstrasi besar pada 13 Agustus 2025, dengan klaim massa lebih dari 50.000 orang.

    Aksi protes kian menguat meski Bupati Sudewo sempat meminta maaf dan berjanji mengkaji ulang kebijakan.

    Baca juga: Demo Pati Ricuh, Polisi Tembakkan Water Cannon dan Gas Air Mata

    Bahkan, tuntutan warga meluas hingga meminta Sudewo mundur dari jabatan.

    Kemudian pada Rabu (13/8/2025) hari ini, warga Kabupaten Pati mulai memadati kawasan Alun-Alun sejak subuh, Rabu (13/8/2025), untuk mengikuti aksi unjuk rasa besar-besaran.

    Ahmad Husein, inisiator aksi, sudah berada di depan Kantor Bupati Pati sejak pukul 07.00 WIB.

    Baca juga: Bupati Pati Sudewo Minta Maaf soal Kenaikan PBB 250 Persen

    Dia memperkirakan bahwa jumlah massa yang terlibat hari ini mencapai 100 ribu orang, berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Pati, termasuk Batangan, Puncakwangi, dan Kayen.

    Tuntutan utama aksi ini adalah agar Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya.

    Husein menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan aksi sampai tuntutan tersebut dipenuhi. "Kami akan tetap bertahan di sini (Alun-Alun Pati) hingga Bupati Sudewo lengser," tegasnya.

    Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

    Demo Pati Ricuh, Massa Lempar Botol ke Arah Kantor Bupati

    Komentar
    Additional JS