Anindya Bakrie Bertemu Dubes RI untuk AS, Bahas Akses Pasar UMKM usai Penetapan Tarif | SINDONEWS
Anindya Bakrie Bertemu Dubes RI untuk AS, Bahas Akses Pasar UMKM usai Penetapan Tarif | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Selasa, 19 Agustus 2025 - 20:47 WIB
Katua Umum Kadin Anindya Bakrie bahas akses pasar UMKM ke pasar Amerika dengan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo di Menara Kadin, Selasa (19/8). FOTO/Kadin
- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie bahas akses pasar UMKM ke pasar Amerika dengan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo di Menara Kadin, Selasa (19/8). Anindya mengatakan momentum usai negosiasi tarif baru menjadi peluang besar untuk mendorong peningkatan perdagangan dan investasi dua arah.
"Kami bicara banyak dari bagaimana memanfaatkan peluang investasi dan perdagangan antara dua negara hingga meningkatkan peran UMKM dan koperasi. Pak Dubes sangat mendukung, bahkan banyak ide-ide baru yang sangat baik," ujar Anindya.
Baca Juga: Retret Kadin, Menko AHY Minta Pengusaha Investasi di Sektor Infrastruktur
Anindya menambahkan fokus penguatan UMKM dan industri kecil menengah (IKM) menjadi prioritas dalam pembahasan ini. Ia mengaku Kadin juga telah menjalin komunikasi dengan berbagai asosiasi di AS, mulai dari importir kapas, gandum, dan kedelai, hingga asosiasi tekstil, garmen, alas kaki, elektronik, dan furniture untuk memperluas ekspor Indonesia.
Sementara, Indroyono Soesilo mengatakan salah satu mandat Presiden Prabowo adalah memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-AS khususnya dalam peningkatan investasi.
"Selain diplomasi konvensional, kami akan mendorong program bersama dengan Danantara, Kadin, dan sektor swasta. Fungsi Kadin sangat penting, terutama dalam pengembangan UMKM dan IKN, yang jumlahnya besar. Kebetulan di AS ada SBA dan SBC yang bisa kita hubungkan dengan Kadin," tambahnya.
Baca Juga: Retret Kadin, Prabowo Ajak Pengusaha Dukung Indonesia Incorporated
Ia mengatakan penandatanganan US-Indonesia Comprehensive Strategic Partnership pada 2023 menjadi payung kerja sama yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai sektor. Menurutnya peluang besar terbuka menjelang pertemuan G20 di AS pada 2026, yang diharapkan dapat menghasilkan berbagai kontrak bisnis.
"Harapannya, kegiatan B20 di AS tahun depan dapat membuka kerja sama yang lebih luas. Dengan dukungan Kadin, kita bisa menjadikan inisiatif ini sebagai wujud nyata Indonesia Incorporated," pungkasnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina