Banyak Aksi Demo, Tempat Wisata Di Yogya Tetap Buka | tempo
Banyak Aksi Demo, Tempat Wisata Di Yogya Tetap Buka | tempo
BERBAGAI edaran rencana aksi unjuk rasa menyoroti kebijakan pemerintah hingga DPR beredar di media sosial dan grup percakapan warga Yogyakarta akhir Agustus ini. Salah satunya menyebut bakal ada aksi demonstrasi yang digelar 1-5 September 2025 mendatang yang serentak digelar di Indonesia.
Tiga hari terakhir, sejak Jumat 29 Agustus hingga Ahad 31 Agustus 2025 aksi demonstrasi digelar berbagai kelompok di Yogyakarta dengan sasaran utama Markas Polda DIY yang berakhir ricuh dan korban tewas dari kalangan mahasiswa. Sejumlah sekolah hingga kampus di Yogyakarta telah mengumumkan kegiatan belajar di kelas dan dialihkan secara daring.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Lantas, bagaimana dengan destinasi-destinasi wisata di Yogyakarta soal rencana aksi demo itu?
Taman Pintar tetap beroperasi
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Budaya Kota Yogyakarta, Karmila mengatakan belum ada rencana penutupan destinasi Taman Pintar dan pembatalan reservasi. "Kalau dari Taman Pintar sejauh ini rencananya masih beroperasi seperti biasa," ujar Karmila, Ahad 31 Agustus 2025.
Hanya saja, karena lokasi Taman Pintar dekat dengan kawasan Malioboro dan Titik Nol Kilometer yang kerap menjadi lokasi aksi unjuk rasa, maka kebijakan bisa berubah setiap saat demi keamanan pengunjung. "Tentu akan selalu kami lihat situasinya terlebih dahulu, harapan kami semoga masih aman terkendali," kata dia.
Karmila mengungkap, sampai hari ini, bersamaan dengan meluasnya aksi demonstrasi di berbagai daerah Indonesia, belum ada pembatalan reservasi dari wisatawan yang akan berkunjung. Rombongan wisata terbesar untuk pekan ini masih didominasi wisatawan lokal seputar area Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kunjungan itu masih didominasi kelompok keluarga, bukan study tour.
Meski ramainya aksi unjuk rasa yang merebak, sejauh ini belum berdampak signifikan pada kunjungan di wahana itu. "Hanya saja karena sekarang itu Agustus, kunjungan rerata lebih rendah dibanding bulan lain karena masih tahun ajaran baru, jadi sekolah belum jadwalnya studi wisata, masih low season," kata Karmila.
Kunjungan wisata kondusif di Gembura Loka
Adapun Asisten Manajer Pemasaran Kebun Binatang Gembira Loka Yosi Hermawan mengatakan pengelola belum membuat kebijakan khusus terkait aksi demonstrasi yang dikabarkan masih berlanjut hingga pekan depan. "Sejauh ini kami masih memberlakukan jam operasional normal, mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB," kata dia, Minggu.
Yosi mengatakan, ramainya aksi unjuk rasa di berbagai daerah termasuk Yogyakarta juga dinilai tak berpengaruh pada kunjungan. "Sampai hari ini kunjungan wisata masih kondusif belum terdampak (unjuk rasa)," kata dia.
Serupa dengan Taman Pintar, Yosi menuturkan karena saat ini bulan Agustus, maka masih masuk masa low season sehingga untuk rombongan tidak terlalu banyak. "Rata-rata kunjungan harian 1000 orang perhari, sedangkan untuk weekend sampai 3000 orang," kata dia.
Sempat diimbau tutup sementara
Sementara itu komplek cenderamata di kawasan Malioboro, Teras Malioboro yang tersebar di tiga titik sempat diimbau untuk tutup sementara pada 1 September. Namun akhirnya surat imbauan itu dibatalkan.
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DinkopUKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mencabut surat edaran (SE) yang sebelumnya dibagikan kepada para pedagang Teras Malioboro di tiga titik itu.
Kepala DinkopUKM DIY Srie Nurkyatsiwi menjelaskan pencabutan surat edaran itu dilakukan setelah ada diskusi dan mempertimbangkan tetap harus berjalannya aktivitas perekonomian. "Teras Malioboro akan tetap beraktivitas seperti biasa, tidak tutup," kata Siwi. Menurutnya, aktivitas perekonomian masyarakat terutama pedagang tetap harus terjaga.
Di media sosial, pada Ahad sore, personil tentara menggunakan sejumlah kendaraan taktis melintas di jalan Malioboro dan menggunakan pengeras suara meminta agar masyarakat senantiasa menjaga keamanan dan keselamatan.
Pilihan editor: Demonstrasi di Yogyakarta Ricuh, Malioboro Tetap Dipadati Wisatawan