Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bank Swiss BRICS Dunia Internasional Featured

    BRICS Dilanda Isu Skandal Korupsi Elite, Para Pemimpinnya Sembunyikan Miliaran Dolar di Bank Swiss - SINDOnews

    3 min read

     Dunia Internasional, 

    BRICS Dilanda Isu Skandal Korupsi Elite, Para Pemimpinnya Sembunyikan Miliaran Dolar di Bank Swiss


    Selasa, 26 Agustus 2025 - 07:39 WIB

    BRICS Dilanda Isu Skandal...

    Dari kiri, Presiden Brasil Michel Temer, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, dan Perdana Menteri India Narendra Modi berpose untuk foto bersama selama KTT BRICS di Fujian, China. FOTO/AP

    JAKARTA 

    - Aliansi BRICS tengah disorot tajam. Alih-alih citra sebagai blok yang solid, sejumlah dugaan serius terkait korupsi dan kekayaan gelap para elite mencuat ke permukaan. Sebuah opini yang ditulis oleh Jitendra K. Tuli, Presiden Economic & Technical Consultants, membongkar dugaan adanya kekayaan yang tersimpan di bank-bank luar negeri khususnya di Swiss.


    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    logo-sindonews

    Ekonomi Bisnis

    Berita Terkini

      Iklan - Scroll untuk melanjutkan

      Iklan - Scroll untuk melanjutkan

      Tampilkan Lebih

      Dalam artikelnya di The Times of India, Tuli menyebut pemimpin dan pengusaha dari negara-negara BRICS tidak sebersih yang mereka klaim. Ia menyoroti adanya akumulasi kekayaan yang masif di tangan segelintir elite yang berkuasa dan berpengaruh di dalam aliansi tersebut.

      "Para pemimpin dan orang-orang berpengaruh dari semua negara BRICS, termasuk Tiongkok, telah menyimpan miliaran dolar di bank-bank Swiss dan bank-bank luar negeri lainnya," ungkap Tuli, seperti dikutip dari Watcher Guru, Selasa (26/8).

      Baca Juga: China Dorong Yuan Jadi Mata Uang Cadangan BRICS, India dan Brasil Pasang Rem

      Tuli menegaskan, kekayaan tersebut telah mengalir dan tersimpan di luar negeri selama beberapa dekade. Hal ini kontras dengan kondisi di dalam negeri BRICS, di mana kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin mencapai tingkat yang sangat parah. Menurutnya, kesenjangan ini sepuluh kali lipat lebih lebar dibandingkan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara Barat.

      Komentar
      Additional JS