Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia akan Meninjau Ulang Investasi di Israel | Sindonews
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia akan Meninjau Ulang Investasi di Israel | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Rabu, 06 Agustus 2025 - 06:36 WIB

Demonstran Norwegia mengecam pembunuhan terhadap warga sipil Gaza oleh tentara Israel. Foto/anadolu
- Pemerintah Norwegia mengatakan pada hari Selasa (5/8/2025) bahwa mereka akan meninjau investasi dana kekayaan negaranya di Israel. Kabar itu muncul setelah surat kabar terkemuka negara itu mengungkapkan mereka memiliki saham di satu perusahaan Israel yang menyediakan layanan untuk angkatan bersenjata Israel, yang memicu kemarahan publik.
Langkah ini diambil setelah Aftenposten menerbitkan investigasi pada hari Senin yang menyatakan dana senilai USD1,9 triliun, yang terbesar di dunia, telah berinvestasi di perusahaan Israel, Bet Shemesh Engines, yang menyediakan suku cadang mesin jet untuk jet tempur Israel yang digunakan dalam perang genosida di Gaza.
Menteri Keuangan dan mantan kepala NATO, Jens Stoltenberg, yang mengawasi dana tersebut, mengatakan wajar jika muncul pertanyaan tentang investasi dana tersebut di perusahaan Israel, mengingat dana tersebut tidak seharusnya berinvestasi di perusahaan yang memungkinkan negara-negara melanggar hukum internasional, Verdens Gang melaporkan pada hari Selasa.
"Perang di Gaza bertentangan dengan hukum internasional dan menyebabkan penderitaan yang mengerikan, sehingga wajar jika muncul pertanyaan tentang investasi dana tersebut di Bet Shemesh Engines," ujar Stoltenberg.
Pernyataan Stoltenberg selanjutnya menyatakan Norges Bank bertanggung jawab untuk menilai masing-masing perusahaan berdasarkan saran dari pengawas etika eksternal dan pedoman yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.
"Mengingat... situasi yang memburuk di Gaza dan Tepi Barat, hari ini saya akan meminta Norges Bank dan Dewan Etika untuk melakukan peninjauan ulang atas investasi dana tersebut di perusahaan-perusahaan Israel dan upaya Norges Bank dalam manajemen yang bertanggung jawab," ujar Stoltenberg.
Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store mengatakan kepada penyiar publik NRK bahwa investasi dana tersebut di perusahaan Israel itu "mengkhawatirkan".
"Kita harus mendapatkan klarifikasi tentang hal ini karena membacanya membuat saya tidak nyaman," papar dia.
Tekanan dari aktivis pro-Palestina terhadap dana tersebut meningkat sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023.
Pemerintah yang dipimpin Partai Buruh menghabiskan waktu berbulan-bulan melawan tekanan, dengan parlemen Norwegia pada bulan Juni menolak proposal divestasi dari semua perusahaan militer Israel yang beroperasi di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Sementara itu, pengawas etika merekomendasikan divestasi dana tersebut dari perusahaan Israel Paz Retail and Energy - karena memiliki dan mengoperasikan infrastruktur yang menyediakan bahan bakar untuk permukiman Israel - dan Bezeq, yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk permukiman Israel.
Secara resmi dikenal sebagai Norges Bank Investment Management, dana tersebut memegang sekitar 1,5% dari seluruh ekuitas yang terdaftar secara global.
Menurut situs web Norges Bank Investment Management, “Tujuan dana tersebut adalah untuk memastikan pengelolaan pendapatan jangka panjang dari sumber daya minyak dan gas Norwegia, sehingga kekayaan ini bermanfaat bagi generasi sekarang dan mendatang."
Baca juga: Inggris Tegaskan Dukungan untuk Negara Palestina Sesuai Perbatasan 1967
(sya)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

7 Negara Tertua di Dunia, Lahir sebelum Dunia Punya Peta