Demo Pati Memanas: Massa Merangsek ke Kantor Bupati Sudewo, Mobil Polisi Dibakar - Regional Liputan6
Demo Pati Memanas: Massa Merangsek ke Kantor Bupati Sudewo, Mobil Polisi Dibakar - Regional Liputan6
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314084/original/011026600_1755065035-WhatsApp_Image_2025-08-13_at_08.34.44.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta Massa demonstran berhasil merangsek masuk ke kompleks kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8) siang. Mereka berlarian masuk dari jalan utama, sebagian meloncat tembok pembatas.
Situasi semakin tidak terkendali. Bunyi letusan berulang kali terdengar. Sebagian massa ada yang terlihat melempar kaca.
Pantauan Liputan6.com di lokasi kejadian, wartawan yang melakukan peliputan di lokasi juga tidak lepas dari ancaman para demonstran. Bahkan satu mobil dinas Polres Grobogan dikabarkan juga dibakar massa.
Kericuhan ini meluas. Sebelumnya, emak-emak sambil bawa anak juga ikut demo. Mereka mengira demo di Pendopo Kabupaten Pati tersebut berlangsung damai. Saat kepanikan terjadi, banyak balita dan anak-anak pingsan.
Penyebab kericuhan dimulai ketika tuntutan massa agar Bupati Pati Sudewo datang, tidak terpenuhi.
Di mana Bupati Pati Sudewo?
Di mana Bupati Pati Sudewo?
Massa menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari kursi kepemimpinan. Mereka bergantian melakukan orasi. Lantas di mana Bupati Sudewo?
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Bupati Sudewo diketahui berada di dalam pendopo. Kapolres Pati AKBP Jaka Wahyudi bersama Dandim Letkol Arm Timotius Berlian Yogi Ananto juga berada di dalam pendopo.
Keduanya berupaya membujuk Sudewo untuk menemui massa yang sudah menumpuk di depan pendopo.
Sementara itu, kondisi demonstran mulai memanas. Tensi emosi mereka meninggi lantaran tidak kunjung ditemui bupati.
Sebelumnya diberitakan, demo ini dikawal 2.684 personel gabungan dari 14 polres jajaran, TNI, serta berbagai instansi untuk mengamankan jalannya unjuk rasa.
"Pengamanan akan dilakukan secara profesional dan humanis. Kami tidak hanya fokus pada pengamanan massa, tetapi juga mengutamakan komunikasi yang baik agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan," kata Jaka Wahyudi.