Mobil sedan yang bertuliskan Provost Polda Metro Jaya menjadi sasaran amuk massa. Kaca-kacanya pecah dan kap mobilnya penyok akibat perusakan tersebut.

Massa unjuk rasa yang terdiri dari mahasiswa mulai memenuhi gerbang Polda Metro Jaya, yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Selain di gerbang tersebut, mereka juga mengepung kantor polisi di sisi Jalan Sudirman. Sebuah mobil sedan yang bertuliskan Provost Polda Metro Jaya menjadi sasaran amukan massa, dengan kaca yang pecah dan kap mobil yang penyok akibat perusakan.

Aksi demonstrasi ini dilakukan untuk menuntut keadilan bagi tujuh anggota yang berada di dalam mobil rantis Brimob yang menabrak ojek online (ojol) hingga menyebabkan kematian Affan Kurniawan saat demonstrasi di sekitar DPR RI. Menurut pantauan Liputan6.com pada Jumat (29/8/2025), hingga pukul 15.35 WIB, jumlah peserta aksi semakin bertambah. Mereka bahkan berusaha menutup Jalan Gatot Subroto, sehingga hanya satu jalur kendaraan yang dapat dilalui.

Lalu lintas di sekitar Polda macet

Massa mengekspresikan kemarahan dan rasa kecewa mereka di depan anggota polisi yang sedang berjaga. Mereka melontarkan berbagai kata-kata kasar sebagai ungkapan kekecewaan atas insiden kematian Affan Kurniawan.

Ternyata, aksi mahasiswa tidak hanya terfokus di gerbang Gatot Subroto, tetapi juga menyebar hingga ke pintu Jalan Jenderal Sudirman. Bahkan, kabar beredar bahwa Mabes Polri juga menjadi target serangan oleh mahasiswa dan ojek online. Akibat dari aksi tersebut, lalu lintas di Jalan Gatot Subroto mengalami kemacetan parah akibat penutupan jalan yang dilakukan secara paksa oleh para mahasiswa.

Kondisi di Mako Brimob Kwitang

Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) melakukan aksi unjuk rasa di Mako Brimob Kwitang, Jakarta, pada hari Jumat, 29 Agustus 2025. Dalam aksi tersebut, massa terlihat melempari batu dan menembakkan petasan ke arah petugas yang menjaga di pintu gerbang.

Terjadi aksi saling dorong antara massa dan aparat Polri serta TNI yang berjaga di lokasi. Beberapa di antara massa bahkan melempari petugas dengan batu, botol, dan kembang api. Awalnya, petugas yang berada di depan pintu masuk tidak membalas serangan tersebut. Namun, setelah sekitar 30 menit, mereka akhirnya merespons dengan menembakkan gas air mata. Situasi pun berubah menjadi kacau, dan ribuan massa segera melarikan diri menuju flyover Pasar Senen.

Hingga pukul 15.00 WIB, para demonstran masih bertahan di sekitar persimpangan Senen. Liputan6.com terus memantau kondisi massa yang didominasi oleh pengemudi ojol. Sirene ambulans terdengar silih berganti memasuki kerumunan. Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai jumlah pengunjuk rasa yang terluka. Aksi demonstrasi masih berlangsung hingga pukul 15.15 WIB.

Ivan, seorang pengemudi Gojek yang berasal dari Cikarang, Kabupaten Bekasi, menjelaskan bahwa massa yang hadir berasal dari berbagai daerah. Mereka datang dari iring-iringan pemakaman pengemudi online, Affan Kurniawan, yang menjadi korban kendaraan rantis Brimob di Pejompongan, serta kelompok mitra driver ojol lainnya.

"Ada juga yang dari Otista (Jakarta Timur) dan Kelapa Dua (Depok)," ungkap Ivan saat berbincang dengan Liputan6.com. Mereka berkumpul di Mako Brimob Kwitang untuk menuntut keadilan atas kematian Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan rantis Brimob saat kericuhan demo di DPR pada hari Kamis, 28 Agustus 2025.