Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Zulhas

    Harga Beras Tembus Rp 15.000 per Kg, Zulhas Ungkap Biang Keroknya - Kompas

    2 min read

     

    Harga Beras Tembus Rp 15.000 per Kg, Zulhas Ungkap Biang Keroknya


    JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, mengakui harga beras terus mengalami kenaikan hingga menembus Rp15.000 - Rp 15.500 per kilogram (kg). Kenaikan ini terjadi di sejumlah minimarket.

    Lonjakan harga dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp 6.500 per kg. Ketentuan ini mengacu pada Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) No 2/2025 yang berlaku sejak 15 Januari 2025.

    “Kalau belinya di minimarket, ya bisa Rp 15.000, bisa Rp 15.500,” ujar Zulhas saat gelaran Indonesia Summit 2025 Day 2 pada sesi Food Sovereignty for Economic Growth, Jakarta, Kamis (28/8/2025).

    “Kita putuskan harga gabah naik, keluar Keppres, harga gabah Rp 6.500. Kalau gabah Rp 6.500, konsekuensinya harga beras pasti naik. Karena 1 kg beras hampir 2 kg gabah Rp 6.500 dikali 2, Rp 13.000,” paparnya.

    Ada Demo Buruh 28 Agustus 2025 di Jakarta, Hindari Ruas Jalan Ini!

    Baca juga: Kenapa Harga Beras Tak Kunjung Turun? Perpadi Bongkar Akar Masalahnya

    Untuk meredam dampak kenaikan harga tersebut, pemerintah menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,3 juta ton dalam bentuk beras SPHP.

    Beras tersebut dilepas ke pasar tradisional dengan harga jual Rp 12.500 per kilogram. Padahal, biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk membeli beras itu lebih tinggi, yakni di atas Rp 13.000 per kg. Selisih harga inilah yang kemudian ditanggung oleh pemerintah sebagai bentuk subsidi.

    Namun, Zulhas menegaskan bahwa program ini tidak berlaku untuk semua lapisan masyarakat, melainkan diprioritaskan khusus bagi kelompok rentan yang paling terdampak oleh kenaikan harga beras. Dengan begitu, subsidi benar-benar tepat sasaran dan bisa menjaga daya beli masyarakat kecil.

    “Dikeluarkan 1,3 juta untuk masuk ke pasar-pasar tradisional, harga jualnya Rp 12.500. Tapi pemerintah kan belinya Rp 13.000-an lebih, jualnya Rp 12.500, nah itu pemerintah subsidi. Tetapi itu untuk masuk ke pasar, untuk teman-teman yang punya pendapatan rentan,” bebernya.

    Baca juga: Kebijakan Satu Harga Beras Dinilai Hambat Inovasi Teknologi Perberasan

    Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

    Serius Tekan Pengangguran, TPT DKI Jakarta Turun Jadi 6,18 Persen

    Komentar
    Additional JS