Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Inggris Palestina

    Inggris Tegaskan Dukungan untuk Negara Palestina Sesuai Perbatasan 1967 | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional, 

    Inggris Tegaskan Dukungan untuk Negara Palestina Sesuai Perbatasan 1967 | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Rabu, 06 Agustus 2025 - 00:01 WIB

    Inggris Tegaskan Dukungan...

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Foto/Simon Dawson/No 10 Downing Street

    LONDON 

    - Pemerintah Inggris merilis detail baru mengenai rencananya mengakui negara Palestina pada sidang Majelis Umum PBB bulan September. Dalam nota kesepahaman yang baru diterbitkan dengan Otoritas Palestina, pemerintah menyatakan Inggris berkomitmen pada "solusi dua negara berdasarkan garis 1967" dan "tidak mengakui Wilayah Palestina yang Diduduki, termasuk Yerusalem Timur, sebagai bagian dari Israel."

    "Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Gaza, harus dipersatukan kembali di bawah otoritasnya sendiri," ungkap pernyataan Inggris dalam memorandum tersebut.

    Dalam pernyataan penting dukungan Inggris terhadap Otoritas Palestina, dokumen tersebut menegaskan, “Otoritas Palestina harus memiliki peran sentral dalam fase selanjutnya di Gaza terkait tata kelola, keamanan, dan pemulihan dini."

    Para pejabat Inggris sebelumnya telah menuntut agar Hamas melucuti senjata dan mengakhiri kekuasaannya di Gaza.

    Langkah ini membuka jurang pemisah yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kebijakan Inggris dan Israel serta terjadi setelah Inggris menjatuhkan sanksi kepada dua menteri Israel.

    Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dijatuhi sanksi atas "hasutan berulang mereka untuk melakukan kekerasan terhadap komunitas Palestina" pada bulan Juni.

    Pada 23 Juli, parlemen Israel mengesahkan mosi tidak mengikat yang menyerukan pemerintah Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki.

    Dan pada 4 Agustus, sumber anonim yang dekat dengan Netanyahu memberi tahu media lokal bahwa ia kini mendorong pendudukan penuh atas Jalur Gaza yang terkepung.

    Channel 12 mengutip "tokoh senior di Kantor Perdana Menteri" yang mengatakan, "Keputusan telah dibuat, Israel sedang menuju pendudukan Jalur Gaza."

    Ini akan melibatkan perluasan operasi darat ke daerah-daerah yang diyakini menjadi tempat penahanan para tawanan, dan ke lokasi-lokasi di mana pasukan Israel tidak beroperasi selama lebih dari setahun, termasuk Kota Gaza bagian barat dan kamp-kamp pengungsi pusat.

    Komitmen terhadap Prinsip-prinsip PLO

    Memorandum tersebut selanjutnya menyerukan "pemilihan umum yang inklusif di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Gaza" untuk diselenggarakan "dalam jangka waktu sesingkat mungkin".

    Ditambahkan, "Inggris menegaskan hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, termasuk hak atas negara merdeka."

    Solusi dua negara tetap menjadi cara terbaik untuk mencapai kenegaraan Palestina dan untuk menjamin warga Palestina dan Israel dapat hidup dalam damai dan aman dengan pengakuan bersama."

    Usulan Amerika Serikat (AS) untuk mengambil alih Gaza juga secara implisit ditolak. Sebaliknya, Inggris menyatakan dukungan untuk "perencanaan yang dipimpin Palestina untuk pemulihan dan rekonstruksi di Gaza."

    Pekan lalu, pemerintah Inggris mengumumkan niatnya mengakui kenegaraan Palestina pada bulan September, menyusul komitmen Prancis yang akan melakukannya beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada tanggal 24 Juli.

    Jika tidak terjadi pembalikan diplomatik yang dramatis, Prancis dan Inggris akan menjadi negara G7 pertama yang mengakui Palestina.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi pengumuman Inggris tersebut dengan mengatakan di X, "Starmer menghargai terorisme mengerikan Hamas & menghukum para korbannya."

    Netanyahu dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang, terutama terkait dengan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza.

    Baca juga: Josep Borrell: Uni Eropa Terlibat Kejahatan Israel karena Tidak Bertindak

    (sya)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    Bos Shin Bet Israel...

    Bos Shin Bet Israel Yakin akan Berdirinya Negara Palestina

    Komentar
    Additional JS