Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home APBN Featured Prabowo Subianto Soeharto

    Ingin APBN Tak Lagi Defisit pada 2027-2028, Prabowo Bisa Contoh Era Soeharto - Liputan6

    4 min read

     

    Ingin APBN Tak Lagi Defisit pada 2027-2028, Prabowo Bisa Contoh Era Soeharto

    Presiden Prabowo Subianto menargetkan tidak ada defisit anggaran lagi pada 2027 atau 2028.

    oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 15 Agu 2025, 21:00 WIB
    Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI
    Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI, di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Dia mengungkapkan tujuan kemerdekaan Republik Indonesia. Diantaranya adalah masyarakat terlepas dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan.

    Advertisement

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto menargetkan tidak ada defisit anggaran lagi pada 2027 atau 2028. Prabowo membacakan asumsi makro sesuai dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Pemerintah mematok anggaran belanja negara sebesar Rp 3.786,5 triliun untuk tahun depan.  

    Angka tersebut masih lebih besar dari pendapatan negara, yang ditarget sebesar Rp 3.147,7 triliun dalam RAPBN 2026. Sehingga, APBN masih akan mencatatkan defisit Rp 638,8 triliun, atau 2,48 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) di tahun depan. 

    BACA JUGA:

    Prabowo mengatakan, RAPBN 2026 ditopang oleh pembiayaan yang hati-hati, inovatif, dan berlanjut. Ia pun berjanji, pemerintahan yang dipimpinnya bakal terus melaksanakan efisiensi anggaran. Dengan tujuan, belanja negara tidak lagi lebih besar dari pendapatan negara pada beberapa tahun mendatang. Prabowo pun target Indonesia tidak lagi defisit APBN pada 2027 atau 2028. 

    Terkait target ini, Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution (ISEAI), Ronny P Sasmita menilai target pemerintah untuk mencapai APBN tanpa defisit pada 2027-2028 secara teori dapat dilakukan. Namun, ia menyoroti tantangan besar dalam penerapannya di lapangan.

    "Secara prinsipil itu bisa dilakukan karena zaman Soeharto juga lama kita memakai balance budget. Budget berimbang dimana penerimaan dan belanja negara ditetapkan secara sama sehingga tidak ada defisit," ujar Ronny kepada Liputan6.com, Jumat (15/8/2025).

    Langkah Mencapai Target Tersebut

    Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR
    Dalam pidato kenegaraan perdana tersebut, Presiden Prabowo juga memaparkan capaian 300 hari pemerintahan yang meliputi pelaksanaan sejumlah program kerja cepat (quick wins) dalam 10 bulan terakhir. (BAY ISMOYO/POOL/AFP)

    Menurutnya, langkah paling mendasar untuk mewujudkan target tersebut adalah menyesuaikan belanja pemerintah dengan penerimaan negara. Namun, hal ini akan memerlukan pengorbanan terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama jika pemerintah memangkas belanja yang selama ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan.

    Ronny juga menyoroti tantangan politis, di mana pemerintah dan DPR selama ini jarang menurunkan belanja negara. 

    "Mampu nggak Prabowo mendorong kesepakatan itu DPR nanti bahwa kita akan menetapkan anggaran balance budget, dimana belanja yang kita create di tahun depan itu disesuaikan dengan proyeksi penerimaan negara," katanya.

    Advertisement

    Pendapatan Negara

    Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR
    Dalam Rapat Paripurna DPR Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026, Presiden Prabowo Subianto juga akan menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka penyampaian pengantar atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta nota keuangan dan dokumen pendukungnya. (Ajeng Dinar Ulfiana/POOL/AFP)

    Ia menambahkan, pemerintah juga perlu meningkatkan pendapatan negara, namun kebijakan insentif yang mengurangi penerimaan saat ini menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, jika insentif dicabut pada 2027, dampaknya terhadap konsumsi masyarakat juga harus diperhitungkan.

    Ronny menilai, tanpa strategi jelas yang mampu menekan belanja sekaligus meningkatkan penerimaan negara, target APBN tanpa defisit berpotensi sulit dicapai, terutama jika pola kebijakan fiskal yang berlaku saat ini tetap dipertahankan hingga 2027.

    Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
    Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
    Komentar
    Additional JS