Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Demo DPR Featured Istimewa Jusuf Kalla Spesial

    JK Sebut Penyebab Demo: Anggota DPR Bicara Asal-asalan dan Hina Rakyat - Kompas

    5 min read

     

    JK Sebut Penyebab Demo: Anggota DPR Bicara Asal-asalan dan Hina Rakyat


    JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menilai bahwa pernyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang asal bicara menjadi penyebab utama demo pecah sejak Senin (25/8/2025) hingga hari ini.

    Oleh karenanya, ia meminta anggota dewan sebagai wakil rakyat untuk tidak berbicara sembarangan ketika menanggapi kritik dan keresahan masyarakat akibat sejumlah kebijakan.

    "Jangan bicara asal-asal dan jangan menghina masyarakat. Ini semua yang menjadi penyebab daripada masalah," kata Jusuf Kalla dalam keterangan resmi dalam sebuah video yang disampaikan kepada Kompas.com, Jumat (29/8/2025).

    Baca juga: Alasan NasDem Ganti Ahmad Sahroni dari Kursi Pimpinan Komisi III DPR

    JK meminta para pejabat dan anggota DPR untuk menahan diri.

    Sederet Hal soal Demo DPR 28 Agustus: Poin Tuntutan dan Diwarnai Tembakan Gas Air Mata

    Ia menyampaikan bahwa demo yang terjadi pada Senin awal pekan ini dan dua hari belakangan harus menjadi pelajaran yang besar.

    "Tentunya bagi para penjabat, para anggota DPR, untuk menahan diri, menjadi pelajaran yang besar," tuturnya.

    Baca juga: Eko Patrio Klarifikasi Video Parodi DJ Sound Horeg: Saya Pribadi Minta Maaf...

    Tak hanya itu, JK juga meminta masyarakat untuk turut menahan diri.

    Ia memahami bahwa masyarakat, termasuk pengemudi ojek online, merasa marah karena salah seorang temannya, Affan Kurniawan (21), tewas dilindas rantis barracuda yang dikendarai polisi.

    Namun, jika demo meluas karena tidak menahan diri, ekonomi akan terhenti dan pekerjaan setiap orang untuk memenuhi nafkah keluarga akan terganggu.

    "Kalau kota bergejolak seperti ini, maka kehidupan ekonomi akan berhenti. Bisa menimbulkan juga pendapatannya berkurang dan tentu berakibat jauh pada kehidupan masing-masing," bebernya.

    Baca juga: Pernyataan Nafa Urbach Soal Tunjangan DPR yang Tuai Kritik Hingga Permohonan Maaf

    Lebih lanjut, JK meminta masyarakat untuk menjaga ketertiban lingkungan.

    "Agar masyarakat menjaga lingkungan masing-masing. Karena masalah begini akan berakibat banyak. Kita memahami itu bahwa kita semua akan kena masalah," tandas JK.

    Kontroversi tunjangan DPR hingga demo

    Sebelumnya diberitakan, sejumlah anggota DPR RI menjadi sorotan saat merespons masyarakat yang memberikan kritik lewat media sosial maupun aksi demonstrasi di depan DPR RI.

    Kritikan masyarakat itu awalnya merespons isu gaji dan tunjangan jumbo anggota Dewan yang menjadi perdebatan publik.

    Baca juga: Kabar Gaji DPR Naik Dibantah, Lantas Berapa Take Home Pay-nya?

    Beberapa anggota Dewan memberikan klarifikasi soal tunjangan rumah senilai Rp 50 juta per bulan yang diterimanya, tetapi justru memanaskan suasana.

    Sebut saja anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Nafa Urbach, yang mendukung pemberian tunjangan tersebut supaya bisa mengontrak rumah di sekitar Gedung DPR.

    Gaya penampilan Nafa Urbach dengan perpaduan blazer asimetris dan rok batik

    Lihat Foto

    Dia bahkan membandingkan dengan dirinya yang tinggal di Bintaro dan harus bergulat dengan kemacetan setiap kali menuju Senayan.

    Baca juga: Akankah Miftah Maulana Bertahan di Kabinet Usai Hina Penjual Es Teh?

    Publik menilai Nafa gagal membaca situasi lewat pernyataannya itu hingga akhirnya meminta maaf.

    Kemudian, muncul pernyataan pedas Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, kepada publik yang mengkritik DPR.

    Sahroni melontarkan kalimat yang kian memperkeruh suasana ketika menanggapi seruan “Bubarkan DPR” di media sosial.

    Baca juga: Tingkah Laku dan Pernyataan Anggota DPR yang Buat Rakyat Marah…

    “Catat nih, orang yang cuma mental bilang ‘bubarin DPR’, itu adalah orang tolol se-dunia,” ujarnya dalam kunjungan kerja di Medan, Jumat (22/8/2025).

    Mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

    Lihat Foto

    Pernyataan para anggota dewan ini ditengarai memantik kemarahan publik sehingga menggelar sejumlah aksi unjuk rasa di berbagai daerah, termasuk di Gedung DPR pada Senin (25/8/2025) dan Kamis (28/8/2025).

    Kondisi ini semakin bergejolak setelah insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di Jakarta pada Kamis malam kemarin.

    Aksi unjuk rasa ini pun meluas tidak sekadar memprotes tunjangan para anggota dewan, melainkan juga menuntut keadilan atas kekerasan yang dilakukan oleh aparat.

    Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

    Mahfud Dengar Gaji Anggota DPR Capai Miliaran, Bukan Rp 230 Juta

    Komentar
    Additional JS