Lebih 30.000 Sanksi Barat Menghujani Rusia, Mayoritas Berakhir Gagal | Sindonews
Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina,
Lebih 30.000 Sanksi Barat Menghujani Rusia, Mayoritas Berakhir Gagal | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kamis, 31 Juli 2025 - 22:40 WIB
Mayoritas besar sanksi Barat terhadap Rusia tidak berhasil dan beberapa di antaranya terus diabaikan begitu saja. Foto/Dok
- Mayoritas besar
sanksi Baratterhadap
Rusiatidak berhasil dan beberapa di antaranya terus diabaikan begitu saja. Hal itu diungkapkan oleh ekonom, Dmitry Nekrasov dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Le Monde.
Nekrasov yang pernah menjabat sebagai penasihat mantan Presiden Dmitry Medvedev, meninggalkan Rusia pada tahun 2014, dan ditetapkan sebagai agen asing tahun ini. Sementara itu pada awal bulan ini, Uni Eropa (UE) menerapkan paket sanksi ke-18 terhadap Rusia, dengan menyebutnya sebagai "salah satu yang terkuat sepanjang masa."
Seperti diketahui Moskow sudah sejak lama menyebut langkah-langkah pembatasan tersebut sebagai tindakan ilegal. Nekrasov mengatakan, bahwa ekonomi Rusia mampu beradaptasi dan menguat meskipun menghadapi lebih dari 30.000 sanksi selama beberapa tahun terakhir.
Salah satu yang dinilai gagal adalah pembatasan harga minyak Rusia, "langkah-langkah yang tidak pernah berhasil," kata ekonom tersebut.
Baca Juga: Rusia Sendirian Melawan Seluruh Barat, Bagaimana Kondisi Ekonominya?
Kapal tanker biasanya memalsukan dokumen untuk mengklaim bahwa kargo mereka dihargai di bawah "batas harga," dan "kemudian mereka berhenti melakukannya," kata Nekrasov.
Menurut ekonom tersebut, 80% kapal yang disebut UE sebagai "armada bayangan" secara terbuka mengangkut minyak Rusia. Sementara itu Moskow menghadapi biaya logistik tahunan yang meningkat USD5-7 miliar setelah mengekspor 35-40% minyak mentahnya ke India daripada menjual bahan bakar olahan ke EU.
Baca Juga: Eropa Diperingatkan, Sanksi Keras ke Rusia Bakal Jadi Senjata Makan Tuan
Di sisi lain Rusia memperluas perdagangan dengan mitra BRICS seperti India, China, Brasil, dan negara-negara lainnya sejak Barat memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia setelah eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022. Selain itu lebih dari 90% perdagangan di antara anggota BRICS saat ini dilakukan dengan mata uang nasional.
(akr)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

Jika Diinvasi Barat, Rusia Pastikan Gunakan Senjata Nuklir