Malaysia Temukan Fakta Baru Jet Tempur F-18 Bekas yang Diinginkan hanya Miliki Sisa 1.500-3.000 Jam Terbang - Zona Jakarta
Dunia Internasional
Malaysia Temukan Fakta Baru Jet Tempur F-18 Bekas yang Diinginkan hanya Miliki Sisa 1.500-3.000 Jam Terbang - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Bukan hanya Indonesia yang berupaya memodernisasi angkatan udaranya dengan mendatangkan jet tempur termutakhir, Malaysia juga melakukan hal yang sama.
Telah lama Malaysia berupaya untuk mendatangkan jet tempur F-18 bekas Angkatan Udara Kuwait.
Ambisi Malaysia untuk memiliki F-18 itu sudah terlihat sejak tahun 2024 lalu, di mana mereka mengirim teknisi ke Kuwait untuk mengecek jet tempur itu.
Di tahun yang sama, Menhan Malaysia akhirnya mengumumkan keinginannya untuk memiliki jet tempur F-18 itu.
Di pihak Kuwait, mereka pun menerima keinginan itu dengan positif.
Meski begitu, upaya Malaysia untuk mendatangkan F-18 itu masih mendapat hambatan, yaitu restu dari Amerika Serikat.
“Langkah Malaysia untuk mengakuisisi lebih dari 30 jet tempur F/A-18C/D Hornet bekas milik Angkatan Udara Kuwait saat ini sedang dalam tahap akhir menunggu persetujuan dari Amerika Serikat, sebagaimana pabrikan asli pesawat tersebut”, tulis Defence Security Asia (20/12/24) dalam artikel “Langkah Perolehan F/A-18C/D Kuwait Kini di Peringkat Akhir, Tunggu Kelulusan Amerika”.
Defence Security Asia di artikel lain mengiyakan bahwa Amerika mengintervensi penjualan jet tempur bekas ini.
“Meski Kuwait memberi izin penjualan F-18 kepada Malaysia, namun itu masih perlu persetujuan Amerika. Bisa dikatakan, Amerika menjadi pihak penentu karena sebagai negara produsen jet tempur itu”, jelasnya (8/10/24) dalam artikel “Amerika Pegang ‘Kunci’ Sama Ada Malaysia Berjaya Peroleh F/A-18C/D Milik Kuwait”.
Baca Juga:
Mengapa butuh izin Amerika? Karena pada dasarnya F-18 adalah jet tempur buatan Boeing.
Jual-beli senjata ini tertuang di aturan kontrol ekspor ITAR (International Traffic in Arms Regulations).
Dalam regulasi itu menekankan bahwa setiap penjualan alutsista buatan Amerika ke negara ketiga harus mendapat persetujuan resmi dari Gedung Putih.
Selanjutnya pada pertengahan tahun 2025, Amerika akhirnya memberi restu penjualan F-18 Kuwait ke Malaysia.

“Jet tempur F-18 Kuwait akan memperkuat armada tempur udara Malaysia.
Kepada Angkatan Udara Malaysia, Jenderal Asghar Khan mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah menyetujui rencana Malaysia untuk memperoleh hingga 33 jet tempur F-18 bekas Kuwait”, jelas Overt Defense (30/6/25) dalam artikel “33 Used Kuwaiti F/A-18 Hornet Jets Acquired By Malaysia Set for 2026 Delivery”.
Pengiriman pesawat diharapkan akan terlaksana mulai kuartal akhir 2025 atau awal tahun 2026.
Akuisisi ini dipandang sebagai dorongan signifikan bagi kemampuan tempur udara Malaysia.
Karena mengingat, F-18 adalah jet tempur yang sudah teruji dalam perang nyata maupun sederet latihan yang diikutinya.
F-18 adalah jet tempur multirole yang sempurna untuk misi serangan udara maupun darat.
Jet tempur ini dilengkapi dengan dua mesin yang memberinya kecepatan Mach 1,8.
Dia dapat membawa 6 ton lebih persenjataan eksternal plus meriam otomatis 20mm M61A1 Vulcan yang sudah tertanam di badannya.
Tingkat akurasi senjata-senjata itu juga tetap stabil berkat pod penargetan yang bisa beroperasi di segala cuaca.
Baca Juga:
Menurut kabar terkini, Malaysia menemukan fakta terbaru bahwa jumlah jam terbang jet tempur itu terbilang tinggi.
Teknisi Malaysia yang dikirim ke Kuwait menemukan bahwa jam terbang F-18 itu tersisa 1.500-3.000 jam.
“Hasil penilaian yang dilakukan tim teknisi Angkatan Udara Malaysia menemukan bahwa jet tempur F-18 milik Kuwait mencatat jumlah jam terbang relatif rendah, sekitar 1.500-3.000 jam”, tulis Defence Security Asia (16/8/25) dalam artikel “Pesawat F/A-18 Hornet Kuwait Hanya Memiliki 1.500 hingga 3.000 Jam Terbang”.
Menhan Malaysia, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin mengatakan jumlah jam terbang F-18 Kuwait lebih rendah dari F-18 milik Malaysia.
Datuk Seri Mohamed menyampaikan bahwa jam terbang F-18 angkatan udaranya sekitar 4.000-6.000 jam.

Lanjutnya, umur operasional F-18 biasanya di antara 6.000-8.000 jam terbang atau sekitar 30 tahun, walaupun tergantung pada tingkat pemeliharaan, pola penggunaan, maupun program peningkatan kemampuan yang dilaksanakan.
Tambahan informasi, Malaysia saat ini mengoperasikan 8 pesawat F-18 di angkatan udaranya.
***
