Mengapa Banyak Diaspora Palestina Ada di Chile? Ini Riwayatnya | SINDOnews
Dunia Internasional
Mengapa Banyak Diaspora Palestina Ada di Chile? Ini Riwayatnya | Halaman Lengkap
Banyak diaspora Palestina tinggal di Chile. Ini dimulai dari perginya para warga Palestina di era kekuasaan Kekaisaran Ottoman. Foto/Latino Media Collective
- Banyak diaspora
Palestinaberada di Yordania, Lebanon, atau negara-negara Teluk menjadi hal yang wajar karena negara-negara itu menjadi tujuan terdekat untuk mengungsi selama konflik dengan Israel pecah. Namun, menjadi mengejutkan jika Chile juga menjadi rumah besar bagi komunitas Palestina.
Menurut laporan BBC, Al Jazeera, dan The New York Times, sekitar 350.000 hingga 500.000 diaspora Palestina ada di Chile—menjadikannya rumah terbesar komunitas Palestina di luar Timur Tengah.
1. Akar Sejarah, dari Kekaisaran Ottoman ke Amerika Latin
Gelombang pertama imigran Palestina ke Chile terjadi pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ketika Palestina masih berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman.Baca Juga: Menteri Zionis Perintahkan Panglima Militer Israel: 'Kepung Gaza, Biarkan Warganya Mati Kelaparan'
Saat di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman, warga Palestina menghadapi krisis ekonomi, wajib militer Ottoman, dan instabilitas politik akibat perang Balkan.
Banyak warga Palestina yang berasal dari kota-kota Kristen Ortodoks seperti Bethlehem, Beit Jala, dan Beit Sahour pada akhirnya mencari penghidupan di Amerika Latin dengan kapal-kapal dagang yang berangkat dari Beirut dan Haifa.
Chile dipilih karena iklimnya mirip Palestina dan karena peluang ekonominya besar di sektor tekstil, pertambangan, dan perdagangan.
Gelombang kedua imigran Palestina datang setelah tragedi Nakba 1948, ketika sekitar 750.000 warga Palestina terusir akibat berdirinya Negara Israel—menurut angka UNRWA. Ribuan di antaranya memilih Chile karena jaringan keluarga dan komunitas yang sudah terbentuk.
2. Identitas Agama dan Integrasi Sosial
Berbeda dari persepsi umum bahwa Palestina identik dengan Muslim, mayoritas imigran awal di Chile justru Kristen Ortodoks.Mereka membangun Gereja Ortodoks Palestina Santo Jorge di Santiago pada awal abad ke-20.
Lantaran kedekatan tradisi Kristen Ortodoks dengan Katolik, integrasi imigran Palestina dengan masyarakat Chile relatif lebih mudah dibanding negara lain di Amerika Latin.
Seiring waktu, datang juga imigran Muslim Palestina, terutama setelah Perang Enam Hari 1967.
3. Faktor Ekonomi, dari Tekstil hingga Elite Bisnis
Komunitas Palestina di Chile berkembang pesat secara ekonomi.Di industri tekstil, misalnya, generasi pertama Palestina banyak menguasai pasar kain dan pakaian di kota Santiago dan utara Chile.
Sedangkan generasi kedua dan ketiga imigran Palestina menggeluti bisnis modern, seperti properti, perbankan, dan media. Bahkan, yang mengejutkan, beberapa keluarga Palestina kini masuk dalam jajaran elite bisnis Chile.
Simbol identitas ekonomi sekaligus budaya adalah "Club Deportivo Palestino", klub sepak bola yang berdiri pada 1920-an. Menurut catatan resmi klub, keberadaannya bukan sekadar olahraga, melainkan simbol eksistensi Palestina di Amerika Latin.
4.️ Faktor Politik: Palestina dalam Diplomasi Chile
Keberadaan komunitas Palestina yang besar memberi dampak nyata pada politik Chile. Pada 2011, Chile menjadi salah satu negara Amerika Latin pertama yang mengakui Negara Palestina.Politisi keturunan Palestina seperti Daniel Jadue, wali kota Recoleta di distrik Santiago, juga menjadi figur penting dalam politik nasional.
Lebih dari itu, demonstrasi solidaritas Palestina di Santiago kerap diikuti puluhan ribu orang, mencerminkan besarnya resonansi isu Palestina-Israel di negeri Andes tersebut.
Perbandingan Diaspora Palestina Global
Menurut UNRWA dan data organisasi internasional, berikut sebaran diaspora Palestina:
1. Yordania: sekitar 2 juta diaspora Palestina.
2. Lebanon: sekitar 450.000 diaspora Palestina.
3. Suriah: sekitar 500.000 diaspora Palestina (sebelum perang saudara Suriah)
4. Chile: sekitar 350.000 hingga 500.000 diaspora Palestina.
5. Amerika Serikat: sekitar 250.000 diaspora Palestina.
6. Eropa: sekitar 280.000 diaspora Palestina.
Jika di Timur Tengah komunitas Palestina kerap hidup dalam keterbatasan, di Chile mereka berhasil membangun posisi sosial-ekonomi yang kuat. Peneliti Cecilia Baeza bahkan menyebut komunitas Palestina di Chile sebagai diaspora Palestina tersukses secara ekonomi dan politik.
Diaspora ini menunjukkan bahwa pengasingan tidak selalu identik dengan keterpinggiran; di Chile, komunitas Palestina justru menemukan panggung baru untuk memperkuat identitasnya.
(mas)