Penampakan Rafale Pertama Indonesia di Pabrik Prancis Membuatnya Disorot Sebut Indonesia Segera Mendominasi Langit Asia Tenggara - Zona Jakarta
Penampakan Rafale Pertama Indonesia di Pabrik Prancis Membuatnya Disorot Sebut Indonesia Segera Mendominasi Langit Asia Tenggara - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Jet tempur Rafale yang dipesan oleh Indonesia disebut sudah mulai menampakkan dirinya.
Laporan USS Express, pada 2 Agustus 2025, dalam artikel berjudul "Jet tempur Rafale B pertama untuk Indonesia sudah ada di Prancis."
Mengungkapkan bahwa, jet tempur Rafale pertama pesanan Indonesia telah muncul difasilitas pabrik Dassault Aviation di Bordeaux, Prancis, pada 30 Juli 2025.
Pesawat tempur buatan Prancis itu tercatat dengan nomor seri T-0301 dan merupakan varian Rafale B yang ditujukan untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Kemunculan pesawat ini menandai kemajuan nyata dari kontrak pembelian Rafale oleh Indonesia yang pertama kali diumumkan beberapa waktu lalu.
Dari total pesanan awal sebanyak 24 unit, enam pesawat saat ini sedang dalam proses produksi.
Selain itu, Indonesia juga telah mengaktifkan opsi pembelian tambahan sebanyak 18 unit pada awal tahun ini.
Dengan tambahan ini, total pesanan jet tempur Rafale untuk TNI AU menjadi 42 unit.
Menurut keterangan, Antara News, pengiriman unit pertama dijadwalkan berlangsung pada awal 2026.
Baca Juga:
Sementara itu, penampakan jet tempur Rafale pesanan Indonesia itu membuatnya menjadi sorotan sejumlah media internasional.
Menurut Defence Security Asia, pada 9 Agustus 2025, dalam artikel berjudul "Rafale-B Pertama Indonesia Beroperasi dari Pabrik Dassault, Armada 66 Jet Siap Kuasai Langit Asia Tenggara."
Menyebut bahwa dengan kehadiran Rafale nantinya akan menjadi salah satu jet tempur yang diperhitungkan di kawasan tersebut.
Jika pengiriman Rafale pertama Indonesia diperkirakan pada awal tahun 2026, yang akan memicu induksi armada yang akan dipercepat sepanjang dekade ini.

Setelah pengiriman selesai, Indonesia akan mengerahkan 42 Rafale F4, menjadikannya operator non-Eropa terbesar untuk pesawat tempur generasi 4,5 Prancis dan salah satu angkatan udara paling mumpuni di Indo-Pasifik.
Bagi Dassault Aviation, ini merupakan kemenangan ganda, sebuah kudeta industri dan pijakan strategis di salah satu kawasan paling diperebutkan di dunia.
Para analis pertahanan menilai pengembangan Rafale sebagai tindakan balasan yang disengaja terhadap meningkatnya operasi zona abu-abu, intrusi wilayah udara, dan penumpukan militer di Laut Cina Selatan dan Selat Malaka.
Persediaan tempur Indonesia saat ini campuran F-16, Su-27, dan Su-30 yang menua, terhambat oleh kendala pemeliharaan, kekurangan suku cadang, dan sanksi geopolitik.
Baca Juga:
Saat Rafale menggantikan platform lama, Indonesia akan memperoleh kemampuan untuk menegakkan kedaulatan.
Mampu memproyeksikan kekuatan di sepanjang perbatasan maritimnya, dan menghalangi aktivitas zona abu-abu dengan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kehadiran Rafale di Indonesia mengubah angkatan udara Indonesia menjadi instrumen kekuatan negara yang cepat, fleksibel, dan mematikan, sekaligus mengkalibrasi ulang arsitektur pencegahan Asia Tenggara.
Data yang tersedia untuk umum menunjukkan kurang dari 50 pesawat tempur operasional di seluruh kategori Pesawat Tempur (FTR) dan Pesawat Tempur Serang Darat (FGA), suatu kekurangan untuk mempertahankan negara kepulauan terbesar di dunia.
Varian Rafale F4 yang diakuisisi Indonesia menawarkan lompatan kemampuan, mengintegrasikan radar AESA dengan jangkauan deteksi yang diperluas, fusi sensor canggih, ketahanan yang lebih kuat terhadap gangguan, dan rangkaian peperangan elektronik yang canggih.
Kompatibilitasnya dengan rudal jarak jauh visual Meteor dan amunisi jarak jauh presisi berarti Jakarta akan mampu menghadapi pasukan musuh jauh sebelum mereka mencapai wilayah udara Indonesia.
Jangkauan tersebut penting untuk menjaga jalur kehidupan maritim Indonesia, yang mencakup titik-titik strategis seperti Selat Malaka, jalur vital bagi perdagangan global dan arus energi.
***

ZONAJAKARTA.com - Jet tempur Rafale yang dipesan oleh Indonesia disebut sudah mulai menampakkan dirinya.
Laporan USS Express, pada 2 Agustus 2025, dalam artikel berjudul "Jet tempur Rafale B pertama untuk Indonesia sudah ada di Prancis."
Mengungkapkan bahwa, jet tempur Rafale pertama pesanan Indonesia telah muncul difasilitas pabrik Dassault Aviation di Bordeaux, Prancis, pada 30 Juli 2025.
Pesawat tempur buatan Prancis itu tercatat dengan nomor seri T-0301 dan merupakan varian Rafale B yang ditujukan untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Kemunculan pesawat ini menandai kemajuan nyata dari kontrak pembelian Rafale oleh Indonesia yang pertama kali diumumkan beberapa waktu lalu.
Dari total pesanan awal sebanyak 24 unit, enam pesawat saat ini sedang dalam proses produksi.
Selain itu, Indonesia juga telah mengaktifkan opsi pembelian tambahan sebanyak 18 unit pada awal tahun ini.
Dengan tambahan ini, total pesanan jet tempur Rafale untuk TNI AU menjadi 42 unit.
Menurut keterangan, Antara News, pengiriman unit pertama dijadwalkan berlangsung pada awal 2026.
Baca Juga:
Sementara itu, penampakan jet tempur Rafale pesanan Indonesia itu membuatnya menjadi sorotan sejumlah media internasional.
Menurut Defence Security Asia, pada 9 Agustus 2025, dalam artikel berjudul "Rafale-B Pertama Indonesia Beroperasi dari Pabrik Dassault, Armada 66 Jet Siap Kuasai Langit Asia Tenggara."
Menyebut bahwa dengan kehadiran Rafale nantinya akan menjadi salah satu jet tempur yang diperhitungkan di kawasan tersebut.
Jika pengiriman Rafale pertama Indonesia diperkirakan pada awal tahun 2026, yang akan memicu induksi armada yang akan dipercepat sepanjang dekade ini.
