Puluhan Remaja Sungkem sambil Menangis Seusai Aksi Rusuh di Solo - Beritasatu
Puluhan Remaja Sungkem sambil Menangis Seusai Aksi Rusuh di Solo
Solo, Beritasatu.com – Suasana haru menyelimuti lobi Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/8/2025), saat puluhan remaja yang diamankan seusai demo anarkis dijemput orang tua masing-masing.
Pantauan Beritasatu.com, para remaja awalnya menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Solo. Seusai diperiksa, mereka langsung menghampiri orang tua yang duduk menunggu di lobi. Begitu sungkem, tangis pun pecah.
Para remaja yang semuanya laki-laki itu meminta maaf karena diamankan polisi akibat ulahnya. Tak sedikit orang tua ikut menangis sambil menasihati anaknya.
Sri Sumarni (40), warga Boyolali, mengaku kaget saat mengetahui anaknya diamankan polisi.
"Kaget pas dikasih tahu tadi pagi. Pas kerja di pabrik, saya disusul anak saya yang satunya, kata dia kakaknya ditangkap polisi dan disuruh jemput ke sini (Mapolresta Solo)," ujarnya.
Ia bercerita, semalam anaknya pamit nongkrong dan ngopi bersama teman. Sebelum mengizinkan pergi, ia sempat mengingatkan agar tidak ikut-ikutan demo.
"Awalnya pergi nonton Pengging Fair dan sudah pulang ke rumah, kemudian dijemput temannya. Pamitnya ke saya mau ngopi sama temannya. Sekitar jam 3 pagi sempat saya WhatsApp saya suruh pulang, dia jawab sebentar masih lihat demo," tuturnya.
Sang anak, Agam Mutaqqin, mengaku hanya diajak jalan-jalan lalu menonton keramaian di depan DPRD Solo sekitar pukul 02.00 WIB sebelum akhirnya ikut diamankan.
"Menyesal, kapok enggak ikut-ikut nonton demo lagi," ucapnya.
Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo mengatakan, remaja yang diamankan terdiri dari pelajar SMP, SMA, dan beberapa yang putus sekolah.
"Mereka yang kami lepas rata-rata hanya ikut-ikutan saja. Setelah kami data, anak-anak ini kami bebaskan, tetapi tetap dikenakan wajib lapor selama 1-2 minggu ke depan," ujarnya.
Catur mengimbau orang tua agar lebih mengawasi anak-anak dan tidak mudah terpancing provokasi yang berujung aksi anarkis.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu