Serangan Drone Tewaskan 6 Perwira Suriah di Damaskus, Netanyahu Serius Wujudkan Visi Israel Raya? - kompas tv
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
Serangan Drone Tewaskan 6 Perwira Suriah di Damaskus, Netanyahu Serius Wujudkan Visi Israel Raya?

DAMASKUS, KOMPAS.TV – Enam perwira militer Suriah dilaporkan tewas dalam serangan drone Israel di wilayah selatan Damaskus. Serangan ini menambah daftar panjang eskalasi militer di Suriah yang kian memanas setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan visi Israel Raya awal bulan ini.
Media pemerintah Suriah, El Ekhbariya yang dikutip dari Al Jazeera, melaporkan bahwa serangan terjadi pada Rabu (27/8/2025) dini hari.
Drone Israel menargetkan posisi militer Suriah di pinggiran ibu kota, tepatnya di dekat kota al-Kiswah.
Baca Juga: Dokter Relawan Ungkap Kehancuran di Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel
Serangan itu berlangsung sehari setelah Damaskus mengecam dugaan pendudukan militer baru Israel di sekitar ibu kota.
Israel Perluas Operasi Militer di Suriah
Sejak kejatuhan rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024, Israel melancarkan ratusan serangan udara ke berbagai situs militer dan gudang persenjataan di Suriah.
Tidak hanya itu, Israel juga memperluas penguasaan wilayah dengan merebut zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan, langkah yang dinilai melanggar perjanjian pelepasan tahun 1974 dengan Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah menuduh Israel mengirim 60 tentara untuk menguasai area strategis di sekitar Gunung Hermon, wilayah yang berbatasan dengan Lebanon.
Menurut Menlu Suriah, Asaad al-Shaibani, Israel juga mendirikan pos intelijen dan fasilitas militer di area demiliterisasi.
Damaskus menilai langkah ini sebagai bagian dari rencana ekspansionis dan upaya memecah belah wilayah Suriah. Hingga berita ini diturunkan, Israel belum memberikan komentar atas tuduhan tersebut.
Baca Juga: Arab Saudi dan Negara-Negara Arab Murka atas Pernyataan Netanyahu soal "Israel Raya"
Visi Netanyahu soal “Israel Raya”
Awal Agustus, Netanyahu secara terbuka memaparkan visi untuk membentuk “Israel Raya” (Greater Israel).
Konsep yang didukung kelompok ultranasionalis ini mencakup klaim atas wilayah Tepi Barat, Gaza, serta sebagian Lebanon, Suriah, Mesir, dan Yordania.
Pernyataan tersebut semakin memicu kecaman internasional, termasuk dari negara-negara Arab dan dunia Islam.
Koalisi 31 negara Arab dan Islam bersama Liga Arab menyatakan bahwa visi “Israel Raya” adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
Mereka menilai langkah Israel bukan hanya mengancam stabilitas Timur Tengah, tetapi juga tatanan hubungan internasional secara global.
Situasi Suriah belakangan juga diperburuk oleh konflik sektarian di provinsi Suwayda yang mayoritas dihuni etnis Druze.
Dalam bentrokan sepekan penuh pada Juli lalu, sebanyak 1.400 orang dilaporkan tewas sebelum kesepakatan gencatan senjata tercapai.
Israel saat itu juga melancarkan serangan ke jantung Damaskus dengan alasan melindungi komunitas Druze.
Baca Juga: Netanyahu Berfantasi Wujudkan Israel Raya, Bisa Caplok Mesir-Yordania setelah Palestina
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Al Jazeera