Tarif Trump Bikin Investor China Bidik Indonesia Jadi Lokasi Bisnis Baru / Kompas
Tarif Trump Bikin Investor China Bidik Indonesia Jadi Lokasi Bisnis Baru
/data/photo/2025/05/26/6833afe7c1a1f.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Para investor dari China dilaporkan sedang membidik Indonesia untuk jadi lokasi pendirian bisnis baru sebagai imbas dari penerapan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang diumumkan Presiden Donald Trump.
Pengusaha-pengusaha itu memilih Indonesia karena ingin melindungi bisnisnya dari tekanan tarif impor sebesar lebih dari 30 persen dari negeri Paman Sam.
Pendiri perusahaan konsultan lahan industri yang berbasis di Jakarta, Gao Xiayou mengatakan, ia baru-baru ini menerima banyak telepon dari pengusaha China yang ingin berekspansi atau mendirikan fasilitas produksi di Indonesia.
"Kami cukup sibuk akhir-akhir ini. Kami rapat dari pagi hingga malam," kata Gao dilansir Reuters, Minggu (17/8/2025).
Trump Ingin Satukan Putin dan Zelensky di Meja Trilateral pada 22 Agustus
"Kawasan industri juga sangat ramai," lanjutnya.
Baca juga: Investor China Bangun Pabrik Rp 651,8 Miliar di Brebes, Bakal Pasok Produk H&M
Pemilik perusahaan PT Yard Zeal Indonesia itu bilang, Indonesia memiliki daya tarik, salah satunya karena pasar yang besar.
Senada, pemilik pabrik lampu depan sepeda motor dari China, Zhang Chao mengatakan, jika pengusaha asing bisa membangun bisnis yang kuat di Indonesia, sama artinya dengan menguasai separuh pasar Asia Tenggara.
"Jika Anda dapat membangun kehadiran bisnis yang kuat di Indonesia, pada dasarnya Anda telah menguasai separuh pasar Asia Tenggara," tuturnya.
Baca juga: AHY Sebut Investor China Tertarik Proyek Tanggul Laut Raksasa
Sementara itu, Country Head Bank of America untuk Indonesia, Mira Arifin menyambut baik ramainya minat pengusaha China berinvestasi di Indonesia.
Ia menilai harus selalu ada sinergi antara Indonesia dengan perusahaan-perusahaan China agar pendirian usaha bisa berjalan lancar.
"Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat besar dengan demografi muda yang dinamis, yang mendorong investor asing untuk segera membangun skala di negara ini," ujar Mira.
Baca juga: Gara-gara Tarif Trump, Kedai Kopi di AS Naikkan Harga hingga 25 Persen
Selain Indonesia, Vietnam dan Thailand sebenarnya juga sangat diuntungkan dengan adanya diversifikasi tujuan investasi dari China pasca adanya kebijakan tarif impor AS.
Namun, dengan adanya perkembangan gejolak perdagangan terbaru antara China dengan Amerika, negara-negara lain di Asia pun ikut mendapat manfaat.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah berkunjung ke Beijing pada November 2024 untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Presiden Xi Jinping demi mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Selanjutnya pada Mei 2025, Prabowo menerima kunjungan Perdana Menteri China, Li Qiang.
Sebagai informasi, investasi dari China dan Hong Kong ke Indonesia naik 6,5 persen year-on-year menjadi 8,2 miliar dollar AS atau setara Rp 132,7 triliun (asumsi kurs Rp 16.100) dalam enam bulan pertama tahun 2025.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!Trump Beri Nilai 10 untuk Pertemuan dengan Putin