Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bendera Merah Putih Featured One Piece Sragen TNI

    TNI dan Polisi Kawal Penghapusan Mural One Piece di Sragen, Bagikan Bendera Merah Putih ke Warga - Halaman all - Tribunnews

    5 min read

     

    TNI dan Polisi Kawal Penghapusan Mural One Piece di Sragen, Bagikan Bendera Merah Putih ke Warga - Halaman all - Tribunnews

    TRIBUNNEWS.COM - Video penghapusan mural One Piece di jalanan Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah viral karena terdapat personel TNI yang mengawasi.

    Mural tersebut dibuat pada Sabtu (2/8/2025) malam dan dihapus pada Minggu (3/8/2025) siang.

    Pemuda Desa Jurangjero mengaku didatangi personel TNI ketika tidur siang dan diminta untuk menghapus mural One Piece.

    Ajakan mengibarkan bendera One Piece beredar di media sosial jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.

    Pengibaran bendera One Piece merupakan kritik warga terhadap kebijakan pemerintah.

    Hingga kini belum ada aturan yang melarang pengibaran bendera One Piece.

    One Piece adalah manga Jepang karya Eiichiro Oda yang terbit sejak 1997. 

    Karakter utama bernama Monkey D. Luffy, seorang pemuda bertubuh elastis yang mencari harta karun legendaris di Grand Line.

    Serial ini menonjolkan tema persahabatan, kebebasan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

    Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung, menegaskan TNI dan Polri mendatangi lokasi mural One Piece agar tak terjadi perpecahan antar warga.

    Menurutnya, warga bebes menunjukkan ekspresi lewat karya yang digambar di jalanan.

    Baca juga: Ramai Kain Bergambar One Piece Dikibarkan, Fraksi PKB MPR RI Minta Pemerintah Ambil Sikap Bijak

    "Kita hanya ingin menjaga agar tidak ada upaya-upaya pihak tertentu, yang ingin memecah belah persatuan bangsa dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI," tuturnya, Senin (4/8/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

    Letkol Inf Ricky meminta masyarakat memenuhi hiasan jalan dengan warga merah putih karena sesuai dengan semangat kemerdekaan.

    "Jadi, kami juga berharap tidak ada yang menarasikan imbauan kami di wilayah Sragen ini sebagai bentuk suatu tindakan yang mengancam demokrasi."

    "Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa, mari bersatu, jangan biarkan kebersamaan dan persatuan ini dipecah belah oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya.

    Penghapusan mural One Piece telah disepakati perangakat desa, warga serta aparat TNI-Polri.

    "Dimana ruang publik semestinya diisi dengan simbol-simbol resmi kenegaraan seperti bendera merah putih, bukan gambar-gambar dari tren budaya populer yang tidak relevan dengan semangat nasionalisme," sambungnya.

    Baca juga: Ini Beda Pandangan Pramono Anung dan Dedi Mulyadi soal Bendera One Piece

    Pada Selasa (5/8/2025), petugas kepolisian membagikan bendera One Piece di Jalan Raya Sukowati, Sragen.

    Bendera tersebut dapat dipasang di mobil, truk hingga becak.

    Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Tirto Satria Leksono, menerangkan pembagian bendea merah putih sebagai wujud semangat patriotisme.

    Sebanyak 300 bendera dibagikan ke warga selama satu jam.

    "Maksudnya dalam rangka untuk menjaga semangat patriotisme para pengendara dalam hal ini Warga Negara Indonesia," tukasnya.

    Pembuat Mural Kecewa

    Bayan Desa Jurangjero, Sugito, menerangkan pemuda karang taruna yang berinisiatif menggambar One Piece di jalan.

    "Sudah dihapus kemarin, ada dari Polres, Polsek, TNI, yang hapus karang taruna, yang gambar sepertinya karang taruna." 

    Baca juga: Heboh Bendera One Piece, YLBHI Singgung soal Semangat Pancasila

    "Iya benar ditutup lagi, ya intinya dipanggil terus dihapus," ungkapnya, dikutip dari TribunSolo.com.

    Karang taruna merupakan wadah kepemudaan berbasis sosial yang lahir dari inisiatif masyarakat, bertujuan mendukung perkembangan, partisipasi, dan kontribusi generasi muda di tingkat desa atau kelurahan.

    Ketua Karang taruna Jurangjero, Supriyanto, mengatakan tak ada tujuan khusus dalam pembuatan mural One Piece.

    "Menggambar itu, tidak ada niat apa-apa, karena mereka suka nonton film itu, itu ekspresi dalam rangka memeriahkan HUT ke-80," tuturnya.

    Supriyanto dibangunkan personel TNI ketika tidur siang dan langsung diminta menghapus mural One Piece.

    "Lalu saya tanya, memang ada masalah apa Pak, dari pihak berwajib bilangnya sebenarnya tidak apa-apa, cuma untuk saat ini, One Piece lagi viral, lalu diminta menghapus," imbuhnya.

    Ia mengaku kecewa dengan keputusan aparat menghapus mural yang belum 24 jam menghiasi jalanan Jurangjero.

    Baca juga: Bukan Hanya Gibran, Sri Mulyani Juga Pernah Pakai Atribut One Piece

    "Teman-teman karangtaruna sudah tahu, mau gimana lagi, banyak yang menyayangkan, kita tidak ada motif," katanya.

    Menurutnya, pembuatan mural One Piece tak ada kaitannya dengan mengibarkan bendera One Piece yang viral di media sosial.

    "Kita naruhnya di jalan, bukan dikibarkan, hanya ada satu lokasi yang digambar di perempatan," lanjutnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Soal Penghapusan Mural One Piece di Sejumlah Titik di Sragen : Tidak Relevan dengan Nasionalisme

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Septiana)

    Komentar
    Additional JS