- Presiden Amerika Serikat (AS)

telah melakukan pertemuan pertamanya dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) yang baru, Lee Jae Myung, di Oval Office Gedung Putih pada Senin waktu Washington. Namun pemimpin Amerika itu justru berulang kali memuji pemimpin Korea Utara (Korut)

Korsel dan Korut secara teknis masih berperang karena Perang Korea 1950-1953 berakhir hanya dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Mengutip laporan The Guardian, Selasa (26/8/2025), Trump memuji Kim Jong-un sebagai sosok yang dia kenal lebih baik daripada siapa pun. Di masa jabatan pertamanya, Trump telah bertemua tiga kali dengan Kim Jong-un.

Baca Juga: Korut Tembakkan Rudal, AS Kerahkan 10 Jet Tempur Siluman F-35 ke Korsel

Myung awalnya memperhatikan, tersenyum, lalu melanjutkan dengan sabar mendengarkan Trump yang terus memuji pemimpin Korut. "Saya ingin bertemu. Saya berharap dapat bertemu dengan Kim Jong-un di waktu yang tepat," katanya.

Presiden Amerika berusia 79 tahun itu menambahkan bahwa suatu hari nanti dia akan bertemu dengan sang pemimpin Korut. "Dia sangat baik kepada saya," puji Trump di hadapan para wartawan.

Dia mengeklaim memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemimpin Korut dan berharap hubungan itu tetap seperti itu.

Ketika ditanya apakah dia akan kembali ke DMZ—zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan—Trump kembali menyela: "Saya ingin sekali...Saya menghabiskan banyak waktu dengannya, membicarakan hal-hal yang mungkin tidak seharusnya kita bicarakan."

"Saya sangat akrab dengannya; dia memiliki negara yang sangat potensial, potensi yang luar biasa," katanya, yang kembali berharap dapat bertemu dengan Kim Jong-un tahun ini.

Pujian Trump untuk Kim Jong-un muncul meskipun pemimpin Korut itu menolak untuk terlibat dalam perundingan apa pun mengenai program nuklirnya. Bahkan, dia telah berjanji untuk mempercepat pengembangan persenjataan nuklir sambil mengecam latihan militer gabungan AS-Korea Selatan baru-baru ini.

Sementara itu, Presiden Myung mengatakan bahwa Trump adalah satu-satunya orang yang dapat mengakhiri kebuntuan yang telah berlangsung hampir tujuh dekade antara Korea Selatan dan Korea Utara.

"Saya menantikan pertemuan Anda dengan Ketua Kim Jong-un dan pembangunan Trump Tower di Korea Utara serta bermain golf," kata Myung.

Pernyataan harapannya muncul meskipun Trump sejauh ini gagal mengamankan dan memulihkan perdamaian di Ukraina dan Gaza.

Pertemuan Trump dengan Myung terjadi setelah kritik keras Presiden AS terhadap kepemimpinan baru Korea Selatan atas cara pemerintah menangani investigasi terhadap mantan presiden negara itu, Yoon Suk Yeol, yang dimakzulkan dan dicopot dari jabatannya.

"Apa yang terjadi di Korea Selatan? Sepertinya pembersihan atau revolusi. Kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi dan berbisnis di sana," tulis presiden AS di platform Truth Social miliknya.

Namun setelah sekitar setengah jam pertemuan dengan Myung, Trump tampak melunak dan berkata: "Saya yakin ini salah paham karena ada rumor yang beredar."

(mas)