- Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, berada di Rafah, Gaza selatan, untuk memeriksa lokasi distribusi makanan. Lokasi tersebut merupakan tempat pembantai lebih dari 1.373 warga

yang mengantre bantuan makanan.

Kunjungannya dilakukan sehari setelah kedatangannya di Israel. Ia bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemarin - keduanya dikabarkan telah melakukan pembicaraan yang "produktif".

Foto-foto yang belum dikonfirmasi yang diunggah di media sosial menunjukkan apa yang tampak seperti iring-iringan mobil di dalam lokasi distribusi Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) di Rafah, menurut jurnalis Palestina setempat.

Pada hari Kamis, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Witkoff akan mengunjungi lokasi distribusi bantuan di Gaza bersama Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee “dan menyusun rencana untuk mengirimkan lebih banyak makanan dan bertemu dengan warga Gaza setempat untuk mendengar langsung situasi mengerikan ini di lapangan”.

Baca Juga: Konflik Dinasti Thaksin dan Hun Sen Picu Perang 2 Negara?

Seorang koresponden diplomatik untuk Israeli Kan News mengisyaratkan bahwa Witkoff kemungkinan akan didampingi oleh tokoh-tokoh senior Israel.

Melansir BBC, lokasi bantuan yang dikunjungi Witkoff adalah yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel, yang menggantikan mekanisme distribusi PBB pada bulan Mei.

Pentingnya kunjungan Steve Witkoff ke wilayah tersebut karena adanya tekanan yang semakin besar pada pemerintahan Trump terkait kondisi di Gaza dan fakta bahwa kelaparan sedang melanda wilayah tersebut.

Presiden Donald Trump mengatakan awal pekan ini bahwa ada "kelaparan nyata" di Gaza dan jelas bahwa hal itu merupakan sesuatu yang telah ditekankan kepadanya.

Jadi, sebagian dari kunjungan ini akan membahas isu tersebut. Witkoff akan mengunjungi lokasi Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), organisasi yang didirikan oleh AS dan Israel yang beroperasi di dalam zona militer Israel.

Dampaknya sangat buruk di lapangan, di mana para pencari bantuan ditembak mati oleh militer Israel, menurut saksi mata.

Sejak saat itu, kelompok-kelompok bantuan telah menyatakan kekhawatiran atas laporan hampir setiap hari tentang warga Palestina yang terbunuh di dekat lokasi GHF, yang berada di dalam zona militer Israel.

Saksi mata dan petugas medis telah beberapa kali menggambarkan pasukan Israel menembaki kerumunan di dekat titik-titik bantuan.

IDF sebelumnya mengatakan "tidak menginstruksikan pasukan untuk sengaja menembak warga sipil, termasuk mereka yang mendekati pusat distribusi".

Menurut kantor hak asasi manusia PBB, setidaknya 1.373 warga Palestina telah tewas saat mencoba mendapatkan bantuan pangan sejak akhir Mei.

(ahm)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan