Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured HUT Kemerdekaan RI HUT RI Naskah Proklamasi

    Yang Terlupakan dan Yang Diselamatkan: Cerita di Balik Naskah Proklamasi - Kompas

    8 min read

     

    Yang Terlupakan dan Yang Diselamatkan: Cerita di Balik Naskah Proklamasi

    KOMPAS.com – Di sebuah ruangan kecil di rumah Laksamana Tadashi Maeda yang kini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, selembar kertas hampir saja terlupakan. 

    Sebuah naskah tulisan tangan Soekarno yang memuat teks Proklamasi Kemerdekaan nyaris ikut lenyap bersama serpihan malam 17 Agustus 1945.

    Untungnya, seorang jurnalis muda, Burhanudin Mohammad Diah (BM Diah), menyadari nilai sejarah yang tak ternilai itu. 

    Baca juga: Sempat Hampir Hilang, Di mana Naskah Proklamasi Asli Tulisan Tangan Soekarno Sekarang?

    Ia mengambilnya dari meja, melipatnya rapi, dan menyimpannya dalam saku selama hampir lima dekade. Tanpa langkah kecil itu, sejarah Indonesia bisa saja kehilangan bukti otentik paling penting tentang kelahiran bangsanya.

    Prabowo Instruksikan Pembangunan 2.000 Rumah di Papua

    Kompas.com mencoba menelusuri jejak sejarah perumusan naskah proklamasi dan apa yang terjadi pada malam perumusan tersebut di Museum  Perumusan Naskah Proklamasi dan berbagai sumber literatur.

    Baca juga: Naskah Asli Proklamasi Nyaris Terbuang, Inilah Sosok yang menyelamatkannya

    Malam bersejarah di rumah Laksamana Maeda

    Dini hari 17 Agustus 1945, rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta, menjadi saksi peristiwa yang mengubah sejarah bangsa.

    Di rumah itulah Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo menyusun naskah Proklamasi setelah berdiskusi dengan tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan.

    Museum perumusan naskah proklamasi.

    Lihat Foto

    Meski berada di bawah kekuasaan Jepang, Maeda—seorang perwira Angkatan Laut Kekaisaran Jepang—menjamin keamanan mereka untuk menyusun naskah tanpa gangguan militer.

    Baca juga: Akankah Miftah Maulana Bertahan di Kabinet Usai Hina Penjual Es Teh?

    “Ti, Ti, Tik Ini"

    Setelah konsep selesai ditulis tangan oleh Soekarno, ia menyerahkannya kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang.

    “Ti, Ti, tik ini,” kata Bung Karno sembari melambai-lambaikan lembaran naskah kepada Sayuti Melik.

    Namun, kendala teknis muncul, mesin tik di rumah Maeda menggunakan huruf kanji, tidak cocok untuk mengetik teks berbahasa Indonesia.

    Baca juga: Ini Asal Mesin Tik Naskah Proklamasi, Ternyata Punya Perwira Nazi

    Pencarian mesin tik ke markas Jerman

    Replika mesin tik yang digunakan oleh Sayuti Melik untuk mengetik naskah Proklamasi, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).

    Lihat Foto

    Satzuki Mishima, pembantu Laksamana Maeda, kemudian bertindak cepat. Ia mengendarai jeep menuju kantor militer Jerman terdekat. 

    Di sana, ia bertemu Mayor Kadelar, seorang perwira Angkatan Laut Nazi Jerman, yang meminjamkan mesin tik berhuruf Latin.

    Baca juga: Rona Bahagia Anies Baswedan Jemput Tom Lembong di Rutan Cipinang

    “Mesin tik yang digunakan Sayuti Melik malam itu bukan milik Pak Maeda. Mesin tiknya dipinjam dari kantor militer Jerman oleh pembantu Pak Maeda,” ujar Karisa, pemandu Museum Perumusan Naskah Proklamasi, kepada Kompas.com, Minggu (3/8/2025).

    Pengetikan tergesa, didampingi BM Diah

    Dengan mesin tik Jerman itu, Sayuti Melik mengetik ulang naskah Proklamasi di sebuah ruang kerja pengetikan, posisinya persis di sebelah ruang makan Maeda.

    Diorama Sayuti Melik saat mengetik naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia ditemani BM Diah, di Rumah Laksamana Maeda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).

    Lihat Foto

    Pengetikan dilakukan tergesa-gesa karena waktu sudah menjelang dini hari, sehingga hasilnya tidak rapi dan agak miring.

    “Dia (Sayuti Melik) menuju ke ruang lain yang ada meja tulis dan mesin tik. Saya berdiri di belakang Sayuti ketika dia mengetik,” kata BM Diah, jurnalis yang menyaksikan proses tersebut.

    Baca juga:

    Naskah asli proklamasi nyaris terbuang

    Setelah pengetikan selesai, naskah tulisan tangan Soekarno nyaris terlupakan dan ditinggalkan begitu saja di dekat mesin tik.

    “Naskah proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno ini hampir terbuang, tapi kemudian untung diselamatkan, sehingga naskah aslinya masih ada,” kata Karisa kepada Kompas.com.

    Sayuti Melik bahkan mengira naskah itu sudah hilang.

    Teks Proklamasi Asli yang ditulis oleh Soekarno ketika perumusan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda

    Lihat Foto

    Baca juga: Apakah Pengibaran Bendera One Piece Bisa Dianggap Simbol Makar?

    “Saya beranggapan bahwa konsep tulisan tangan Bung Karno itu telah hilang, sudah sampai di tempat sampah dan musnah,” ucap Sayuti Melik.

    Beruntung, BM Diah menyadari pentingnya dokumen itu. Ia kembali ke ruangan pengetikan dan mengambil naskah asli dari meja.

    “Saya melihat teks asli itu tergolek di meja. Karena rasa gembira, teks asli itu terlupakan. Kertas itu kemudian saya ambil, saya lipat baik-baik dan kemudian saya masukkan ke dalam kantung,” kata BM Diah.

    Naskah tulisan tangan itu ia simpan selama 47 tahun, bahkan dibawanya keliling dunia. Baru pada tahun 1993, BM Diah menyerahkan naskah tersebut kepada Presiden Soeharto.

    “Sekarang naskah asli tersebut ada di Arsip Nasional RI,” jelas Karisa.

    Baca juga:

    Mesin tik asli yang hilang jejak

    Mesin tik yang menjadi alat pencetak naskah Proklamasi ternyata tidak pernah disimpan atau didokumentasikan secara resmi.

    “Yang ada di museum sekarang hanyalah replika. Kami hanya bisa mencari mesin tik dengan model dan tahun yang sama,” ujar Karisa.

    Diorama Sayuti Melik saat mengetik naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia ditemani BM Diah, di Rumah Laksamana Maeda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).

    Lihat Foto

    Diduga, setelah digunakan, mesin tik itu dikembalikan oleh Mishima ke kantor militer Jerman. Sejak itu, keberadaannya tidak lagi terlacak.

    Baca juga: Obituari Marsma Fajar Adriyanto, "Red Wolf" Pengejar Jet "Paman Sam"

    Naskah Proklamasi tulisan tangan Soekarno yang asli kini disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta. 

    Sementara itu, replika naskah tulisan tangan dan replika mesin tik, lengkap dengan diorama momen perumusan naskah proklamasi bisa ditemui di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

    Museum Perumusan naskah Proklmasi beralamat di Jalan Imam Bonjol No. 1, Menteng, Jakarta Pusat.

    Tulisan ini disusun berdasarkan liputan  Kompas.com ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan sumber buku “17 Fakta Mencengangkan di Balik Kemerdekaan Indonesia” karya Hendri F. Isnaeni (2015) terbitan Change Publications.

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
    Komentar
    Additional JS