15 Drone Serang Armada Global Sumud, Ada Ledakan | Republika Online
Dunia Internasional,
15 Drone Serang Armada Global Sumud, Ada Ledakan | Republika Online
Drone-drone mulai mengitari armada di perairan Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA — Para aktivis Global Sumud Flotilla mulai melaporkan adanya serangan-serangan menyasar kapal-kapal kemanusian yang berlayar untuk menembus blokade Gaza. Salah-satu aktivis dalam pelayaran tersebut Jasmine Acar melalui saluran komunikasi para partisipan Global Sumud Flotilla mengabarkan, Rabu (24/9/2025) dini hari ada sebanyak 15 drone dengan ukuran besar mengitari armada-armada kemanusian yang saat ini memasuki perairan Yunani.
Dari situs pemantauan pelayaran disebutkan drone-drone tersebut menjatuhkan benda-benda berbau bahan peledak ke Kapal Ahwayla dan Kapal Yulara. "Dari Kapal Alma melihat 15 drone berukuran luar biasa besar melayang dekat di atas mereka,” begitu kata Jasmine melalui Signal, Rabu (24/9/2025).
Sponsored
“Kami mendapatkan informasi, Kapal Ahwayla dijatuhi sesuatu yang berbau mesiu ke kapal mereka,” begitu kata Jasmine. Dari situs pemantau pelayaran Global Sumud Flotilla Magic Mapim disampaikan informasi, bahan berbau bahan peledak serupa dijatuhkan juga oleh drone-drone tersebut ke Kapal Yulara. “Ledakan terdengar keras di sekitar armada,” begitu berdasarkan informasi tersebut.
Dan dikatakan juga hingga saat ini, komunikasi terputus terhadap dua kapal tersebut. Jasmine melalui komunikasi partisipan Global Sumud Flotilla juga mengabarkan ke semua kapal-kapal yang masih menerima informasi untuk mulai menaikkan status kewaspadaan yang tinggi atas situasi saat ini.
Ia meminta kepada para aktivis, dan relawan peserta pelayaran kemanusian itu, untuk memulai mengenakan jaket pelampung untuk mengantisipai ledakan yang disengaja. “Kami minta semua tolong untuk bunyikan alarm di kapal-kapal kalian. Pakai jaket pelampung dan segera mengambil posisi (untuk keselamatan). Karena kami mendengar ada ledakan keras,” ujar dia.
Scroll untuk membaca
Hingga Rabu (24/9/2025) tercatat ada 51 kapal armada kemanusian Global Sumud Flotilla yang melakukan pelayaran menembus blokade Gaza melalui Laut Mediterania. Kapal-kapal kemanusian tersebut sebagian di antaranya sudah berlayar sejak 14 September lalu dari pelabuhan-pelabuhan di Tunisia. Sebagian kapal-kapal lainnya menunggu di perairan Italia, dan Yunani. Dan saat ini dari 51 armada kemanusian itu, 38 kapal di antaranya sudah berada di perairan internasional di dekat Yunani untuk melanjutkan pelayaran ke Gaza.
Armada Global Sumud Flotilla itu membawa lebih dari 300 aktivis, dan relawan kemanusian dari 45 negara. Mereka membawa misi untuk membuka koridor bantuan ke Gaza yang hingga kini memasuki bulan ke-25 dalam pengepungan dan genosida oleh tentara Zionis Israel. Dari banyak aktivis dan relawan itu, tiga diantaranya berasal dari delegasi Indonesia. Di antaranya adalah Wanda Hamidah dan Muhammad Faturrahman yang hingga Rabu (24/9/2025) dini hari masih berada di perairan Italia. Dan aktivis Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) Muhammad Husein.
Koresponden Aljazirah melaporkan Rabu pagi bahwa setidaknya lima kapal diserang oleh drone. Ledakan juga terdengar, namun tingkat kerusakan kapal atau korban jiwa belum dapat dipastikan.
Sementara itu, Pelapor Khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di Palestina, Francesca Albanese, menyatakan bahwa tujuh serangan drone menargetkan kapal-kapal Armada Sumud di Mediterania, setelah 15 drone melayang di atas beberapa kapal di armada tersebut, yang sedang menuju ke Gaza untuk mematahkan blokade Israel yang sedang berlangsung di daerah kantong Palestina.
Sebelumnya, koresponden Aljazirah yang berada di salah satu kapal Armada Sumud melaporkan bahwa sebuah drone menjatuhkan zat berbau mesiu ke salah satu kapal, tanpa menimbulkan korban jiwa.
Ini bukan pertama kalinya pesawat terbang di atas kapal armada tersebut. Dua hari yang lalu, seorang koresponden Aljazirah melaporkan kembali penerbangan drone pengintai di beberapa kapal Global Sumud Flotilla. Armada Sumud sebelumnya mengumumkan bahwa kapal-kapalnya di Laut Mediterania menjadi sasaran serangan drone pada tanggal 8 dan 9 bulan ini, tanpa melaporkan adanya kerusakan material atau korban jiwa.
Dua hari lalu, Israel mengancam akan mencegah Armada Sumud Global memasuki apa yang disebutnya zona tempur dan melanggar blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza. Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin bahwa Tel Aviv tidak akan mengizinkan kapal-kapal tersebut memasuki zona tempur aktif atau melanggar blokade laut “legal”, dan menuduh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatur pelayaran armada tersebut untuk memenuhi tujuannya sendiri. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa kapal-kapal tersebut dapat berlabuh di pelabuhan Ashkelon, tempat bantuan untuk Gaza dapat diturunkan.
Youve reached the end