Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Konflik Rusia Ukraina NATO Rusia Ukraina

    4 Fakta NATO Ingin Perang Jangka Panjang dengan Rusia di Ukraina | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional, 

    4 Fakta NATO Ingin Perang Jangka Panjang dengan Rusia di Ukraina | Halaman Lengkap


    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 01 September 2025 - 01:10 WIB

    4 Fakta NATO Ingin Perang...

    NATO ingin perang jangka panjang dengan Rusia di Ukraina. Foto/X/NATO

    MOSKOW 

    - Uni Eropa "bersiap untuk perang panjang" alih-alih mengupayakan perdamaian dalam konflik

    Rusia 

    -Ukraina. Itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto.

    Komisi Eropa secara efektif bertindak sebagai "Komisi Ukraina", memprioritaskan kepentingan Kiev di atas kepentingan negara-negara anggotanya sendiri, katanya pada X setelah pertemuan para diplomat tinggi blok tersebut di Denmark pada hari Sabtu.


    4 Fakta NATO Ingin Perang Jangka Panjang dengan Rusia di Ukraina

    1. Terus Mengirimkan Bantuan Militer ke Ukraina

    "Pada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa hari ini di Kopenhagen, menjadi jelas bahwa Brussels dan sebagian besar negara anggota sedang mempersiapkan perang yang panjang, bukan perdamaian. Mereka ingin mengirimkan puluhan miliar euro ke Ukraina untuk gaji tentara, drone, senjata, dan operasi negara Ukraina," kata Szijjarto, dilansir

    RT 

    .

    "Ada tekanan besar untuk mempercepat aksesi Ukraina ke Uni Eropa, sanksi baru terhadap energi Rusia," serta untuk menyediakan tambahan €6 miliar (USD7 miliar) guna mempersenjatai Ukraina, tambahnya.

    Baca Juga: Mengapa Perang Ukraina Terus Berlanjut?


    2. Melayani Kepentingan Ukraina

    Komisi Uni Eropa sekali lagi bertindak sebagai Komisi Ukraina, melayani kepentingan Kiev di atas kepentingan negara-negara anggota.

    Komisi Eropa sepenuhnya mengabaikan "warga Hongaria di Transkarpatia dan keamanan energi kami, masih menolak untuk menanggapi surat bersama yang kami kirimkan dengan Slovakia mengenai Ukraina yang membahayakan rute pasokan kami," kata Szijjarto.

    Hubungan yang sudah tegang antara Kiev dan Budapest baru-baru ini semakin memburuk setelah beberapa serangan Ukraina terhadap pipa minyak Druzhba, jalur utama yang mengangkut minyak mentah Rusia dan Kazakhstan ke Slovakia dan Hongaria. Budapest juga menuduh Kiev melanggar hak-hak etnis Hongaria di wilayah Transkarpatia Ukraina.

    Hongaria menolak mengirim senjata ke Kiev dan mengkritik Brussel karena menjatuhkan sanksi kepada Moskow. Hongaria juga menentang keanggotaan Ukraina di NATO dan Uni Eropa.


    3. Eropa Ingin Terus Menekan Ukraina

    Sementara itu, diplomat tertinggi Uni Eropa, Kaja Kallas, berjanji untuk mempersenjatai Ukraina lebih lanjut dan "meningkatkan tekanan terhadap Rusia," dalam pernyataan yang disampaikan setelah pertemuan para menteri luar negeri pada hari Sabtu.


    4. NATO Sedang Mempersiapkan Perang Langsung dengan Rusia

    Moskow telah lama mengutuk dukungan militer Barat terhadap Kiev dalam konflik tersebut, yang dipandangnya sebagai perang proksi NATO. Rusia juga mengkritik meningkatnya militerisasi Uni Eropa dan retorika yang semakin agresif.

    Para pemimpin Eropa Barat "sekali lagi mencoba mempersiapkan Eropa untuk perang – bukan perang hibrida, melainkan perang sungguhan melawan Rusia," ujar Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov pada bulan Juli.

    (ahm)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    Rusia Akui Kerahkan...

    Rusia Akui Kerahkan Tentara Korut dalam Perang Lawan Ukraina

    Komentar
    Additional JS