Pakar AS Ini Sebut NATO Seharusnya Dibubarkan pada 1990 | Sindonews
Dunia Internasional,
Pakar AS Ini Sebut NATO Seharusnya Dibubarkan pada 1990 | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:30 WIB
Pakar NATO ini sebut NATO seharusnya dibubarkan pada 1990. Foto/X/NATO
-
NATOseharusnya dibubarkan pada 1990 karena aliansi tersebut telah memenuhi misinya untuk melawan Uni Soviet. Itu diungkapkan ujar ekonom ternama AS dan direktur Pusat Pembangunan Berkelanjutan di Universitas Columbia, Jeffrey Sachs.
Wawancara tersebut dilakukan menjelang Forum Ekonomi Timur, yang akan berlangsung di Vladivostok pada 3-6 September. Ekonom tersebut akan berpartisipasi dalam sesi "Agenda Pembangunan PBB Pasca 2030."
"Pertama-tama, NATO seharusnya dibubarkan pada 1990 ketika Presiden Gorbachev mengakhiri Pakta Warsawa, negara-negara Barat seharusnya menyetujuinya, dan kita mengakhiri NATO," kata Jeffrey Sachs, dilansir Sputnik.
"Sebaliknya, hal itu menjadi mekanisme ekspansi kekuatan AS, yang tidak seharusnya menjadi tujuan NATO. Pergerakan NATO ke arah timur sejak 1990 ini sepenuhnya tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan janji-janji Barat."
Baca Juga: Mengapa Perang Ukraina Terus Berlanjut?
Sachs menyatakan skeptisismenya terhadap kemampuan Eropa untuk membangun kerangka kerja keamanan independen untuk menggantikan NATO.
"Masalah dengan Eropa adalah, seperti yang diketahui semua orang, sebenarnya tidak ada Eropa yang sebenarnya. Ada begitu banyak negara yang saling berselisih," catat Sachs, menekankan bahwa Eropa telah berperang dengan dirinya sendiri selama 1.000 tahun.
Pada Februari 2024, Putin mengatakan dalam sebuah wawancara dengan jurnalis AS Tucker Carlson bahwa Rusia dapat menjadi anggota NATO pada awal tahun 2000-an jika AS menunjukkan minat yang tulus. Namun, Clinton "bersikap dingin" terhadap gagasan ini, menurut Putin.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah menyoroti aktivitas militer NATO yang belum pernah terjadi sebelumnya di dekat perbatasan baratnya.
Rencana Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut merupakan salah satu alasan mengapa Rusia mengatakan telah melancarkan operasi militer khusus pada Februari 2022.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

Negara-negara Ini Melakukan PHK Massal PNS, Indonesia Menyusul?