Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Prabowo Subianto Spesial

    Akademisi Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo untuk Redam Gejolak Politik - Beritasatu.com

    3 min read

     

    Akademisi Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo untuk Redam Gejolak Politik

    Rabu, 10 September 2025 | 14:37 WIB
    CN
    S

    Pelantikan menteri dan wakil menteri baru Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 8 September 2025. (Antara/Galih Pradipta)

    Yogyakarta, Beritasatu.com - Presiden Prabowo Subianto merombak kabinet dengan mengganti lima menteri pada Senin (8/9/2025). Keputusan mengejutkan ini dinilai sebagai langkah untuk meredam gejolak politik sekaligus mengembalikan kepercayaan publik.

    ADVERTISEMENT

    Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr Tunjung Sulaksono menyebut reshuffle tersebut sebagai strategi Presiden dalam merespons dinamika politik, termasuk desakan dari gerakan 17+8 yang menuntut perbaikan kinerja dan transparansi.

    BACA JUGA

    Seusai Reshuffle, Pemerintah Diminta Fokus Ciptakan Lapangan Kerja

    Ia merekomendasikan agar para menteri baru menghadirkan program cepat atau quick wins dalam 100 hari pertama, khususnya di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan.

    ADVERTISEMENT

    “Menteri diimbau untuk menghindari pernyataan kontroversial yang justru dapat memicu kegaduhan baru. Kemampuan komunikasi politik dan public speaking harus terus ditingkatkan,” ujar Tunjung dalam keterangan resminya, Rabu (10/9/2025).

    Menurutnya, ada tiga dampak utama dari reshuffle kabinet kali ini, yakni mendorong stabilitas politik, meningkatkan optimisme publik, serta membangun kembali legitimasi pemerintah. “Reshuffle ini mengirim pesan bahwa Presiden Prabowo serius melakukan perbaikan sesuai aspirasi rakyat,” katanya.

    Tunjung menjelaskan, penggantian menteri bisa dilatarbelakangi tiga faktor utama yakni kinerja yang tidak optimal, kepentingan politik untuk meredam ketidakpuasan, dan alasan yuridis ketika pejabat terjerat kasus hukum.

    “Meski demikian, reshuffle saja tidak cukup. Menteri baru harus segera menyelesaikan persoalan yang memicu kemarahan publik,” tegasnya.

    BACA JUGA

    Menpora Terkena Reshuffle, Dito Tak Tahu Pengganti Dirinya

    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga menyebut gejolak demonstrasi pada akhir Agustus 2025 turut menjadi pertimbangan Presiden dalam melakukan perombakan kabinet.

    Komentar
    Additional JS