Asal-usul Corobikang, Kue Basah yang Banyak Dijual di Tenongan Solo Raya - Tribunsolo
Kuliner,
Asal-usul Corobikang, Kue Basah yang Banyak Dijual di Tenongan Solo Raya - Tribunsolo.com
Penulis: Tribun Network | Editor: Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM - Kue Corobikang, keberadaanya masih eksis hingga saat ini.
Kue ini banyak dijual oleh pedagang tenongan di pinggir jalan.
Pedagang tenongan, biasanya berjualan berbagai jenis jajanan pasar.
Penjualnya biasanya berada di pinggir jalan.
Salah satu jualannya adalah kue corobikang ini.
Khas kue corobikang adalah warna-warni yang menarik perhatian.
Meskipun tampilannya sederhana, corobikang punya sejarah panjang.
Konon, kue ini sudah ada sejak abad ke-18.
Dulu, corobikang bukan jajanan sembarangan, melainkan hidangan istimewa di acara pernikahan atau upacara adat.
Jadi, bisa dibilang kue ini dulunya “kue mewah” pada masanya.
Seiring waktu, corobikang jadi makin populer dan mudah ditemui di pasar tradisional, terutama pagi hari.
Teksturnya lembut, rasanya manis.
Lebih dari sekadar camilan, corobikang juga punya makna budaya.
Ia sering dijadikan simbol keramahtamahan, ungkapan syukur, bahkan sesaji dalam tradisi Jawa.
Warga Sukoharjo, Triyono membenarkan bila corobikang masih banyak ditemui di Solo Raya.
"Ya itu sudah umum ada di tenongan," kata dia.
Dia mengaku suka membeli kue tersebut, apalagi bila tidak sempat sarapan saat pagi hari. (*)