Asal-usul Pasar Kadipolo, Pasar Tradisional Solo Punya Sejarah Panjang, Tempat Andalan Beli Bumbu - Halaman all - Tribunsolo
Asal-usul Pasar Kadipolo, Pasar Tradisional Solo Punya Sejarah Panjang, Tempat Andalan Beli Bumbu - Halaman all - Tribunsolo
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pasar Kadipolo adalah salah satu pasar tradisional yang bersejarah di Solo, Jawa Tengah.
Pasar Kadipolo memiliki hubungan erat dengan Pasar Kembang, karena letaknya yang hanya berjarak selangkah di depan Pasar Kembang.
Dahulu, Pasar Kadipolo dikenal sebagai pasar kecil.
Namun sejak pedagang dari Pasar Singosaren dipindahkan ke sini, pasar ini mendadak ramai meski lahannya sangat terbatas.
Baca juga: Asal-usul Candi Karangnongko Klaten : Ditemukan Petani Tahun 1970, Masih Simpan Banyak Misteri
Sebagian pedagang sempat berjualan di sepanjang Jalan Rajiman sebelum akhirnya tertib dan kembali menempati Pasar Kadipolo dan Pasar Kembang.
Asal Usul Nama Kadipolo
Nama Kadipolo berasal dari ungkapan perasaan sakit hati atau kesakitan, yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah “koyo dipiloro dipolo”.
Kisah ini berakar dari masa lalu saat penduduk diminta memberikan upeti berupa tanah di Kadipiro untuk pembangunan Keraton Surakarta.
Sebelumnya, tanah tersebut dikenal sebagai Talangwangi, karena bau harum yang khas.
Baca juga: Asal-usul Sebutan Jalan Ciu Sukoharjo, Dipopulerkan Sopir dan Kenek, Dulu Ada Pedagang Ciu Pikul
Tanah ini dipilih oleh PB II untuk mengurug rawa-rawa desa Solo sebagai fondasi pembangunan keraton.
Pasar Kadipolo dibangun sekitar tahun 1989 dan mengalami renovasi besar pada tahun 2017.
Renovasi tersebut meliputi penataan pasar dengan konsep zonasi agar pengelolaan dan aktivitas jual beli lebih tertib dan nyaman.
Lokasi dan Fasilitas Pasar Kadipolo
Pasar Kadipolo terletak strategis di tepi Jalan Dr. Radjiman, Panularan, Laweyan, Solo, tak jauh dari Pasar Kembang.
Pasar ini memiliki bangunan dua lantai dengan fasilitas lengkap, seperti kios dan los yang berjumlah 44 unit kios dan 370 los, toilet, musala, ruang menyusui, area merokok, serta ruang bank sampah.
Suasana pasar terasa hidup dengan kehadiran live music yang diadakan oleh para pedagang setempat.
Baca juga: Asal-usul Umbul Brintik di Kebonarum Klaten, Airnya Dipercaya Berkhasiat Hilangkan Pegal-pegal
Mural-mural yang menghiasi tembok pasar turut menambah daya tarik, menggambarkan aktivitas masyarakat Solo sehari-hari.
Ragam Komoditas dan Andalan Pasar Kadipolo
Meski tidak sebesar Pasar Gede atau Pasar Legi, Pasar Kadipolo menawarkan komoditas yang cukup lengkap, terutama untuk kebutuhan bahan dapur dan kuliner.
Beberapa produk andalan pasar ini meliputi bumbu-bumbu masakan, gerabah, serta peralatan dapur tradisional yang terkenal lengkap dan menjadi favorit para pelaku usaha kuliner di Solo Raya.
Di lantai atas pasar, zona khusus gerabah dan alat dapur tradisional menjadi favorit para pelaku usaha kuliner
Mayoritas pelanggannya berasal dari pelaku usaha kuliner di Solo dan daerah sekitar seperti Wonogiri, Karanganyar, dan Boyolali.
Pasar Kadipolo juga dikenal sebagai pusat penyedia bumbu jadi yang banyak diminati rumah makan dan warung Padang di Solo Raya.
Di sini ada komoditas yang sangat kompleks, mulai dari sayur, daging, jamu, kuliner, arang, buah, jajanan, kelapa, hingga gerabah.
Pasar ini juga menjadi yang paling lengkap untuk gerabah di Solo, dengan sekitar 10 pedagang gerabah aktif.
(*)