Bappenas: Program MBG Wajib untuk Anak Indonesia, - Beritasatu
Kesehatan,
Bappenas: Program MBG Wajib untuk Anak Indonesia
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menegaskan pentingnya program makan bergizi gratis (MBG) untuk menuju Indonesia emas 2045.
ADVERTISEMENT
Menurut Rachmat, program MBG wajib dilaksanakan karena sekitar 90% anak-anak Indonesia masih kekurangan gizi. Hal itu tercermin dari masih maraknya kasus stunting yang dinilai berpengaruh pada mutu pendidikan di Indonesia.
Anak-anak kurang gizi memiliki performa rendah di bidang pendidikan, khususnya kemampuan matematika, membaca, serta kemampuan-kemampuan lain di bidang sains dan teknologi. Akibatnya, anak-anak sulit mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan jangka panjang.
"Maka dari itu, makan bergizi adalah wajib karena anak-anak Indonesia kekurangan gizi," ucap Rachmat dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR, Rabu (3/9/2025).
Rachmat berujar, program MBG penting untuk pengembangan sumber daya manusia (MBG). Dengan begitu, Indonesia bisa mencetak generasi unggul termasuk menjadi perencana pembangunan nasional.
"Lalu bagaimana kita sebagai perencana-perencana nasional bisa membuat orang-orang seperti ini tersebar di seluruh negeri," sambung dia.
Tentunya, Rachmat menyampaikan, program makan bergizi gratis dari Aceh hingga Papua saja tidak cukup untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, mutu pendidikan di Indonesia juga harus ditingkatkan.
Semuanya bisa dimulai dari perbaikan infrastruktur pendidikan sebagai sarana pendukung belajar siswa. Hal itu mengingat sekitar 50% bangunan pendidikan khususnya tingkat Sekolah Dasar (SD) sudah tidak layak berdiri.
Setelah pendidikan, maka kesehatan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan. Masalah infrastruktur fisik juga penting seperti irigasi air bersih.
"Bahkan makan bergizi menjadi tidak bermanfaat tanpa irigasi yang baik, tanpa air bersih yang baik," imbuh Rachmat.
Lebih jauh, ia menekankan pembangunan SDM yang cerdas secara fisik maupun intelektual menjadi kunci agar Indonesia mampu keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap). Ini dipandang sebagai langkah awal untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Bappenas mendapatkan pagu anggaran pada 2026 sebesar Rp 2,59 triliun, naik dibandingkan anggaran 2025 sebesar Rp 1,97 triliun. Anggaran ini diantaranya untuk pengawalan percepatan pertumbuhan ekonomi hingga pelaksanaan PSN termasuk makan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan, dan pembangunan sekolah unggul.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu