BRICS Gelontorkan Investasi Rp33 Triliun di Malaysia, Serap 6.000 Tenaga Kerja | SINDOnews
Dunia Internasional,
BRICS Gelontorkan Investasi Rp33 Triliun di Malaysia, Serap 6.000 Tenaga Kerja | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 05 September 2025 - 07:39 WIB
Malaysia melaporkan investasi BRICS pada kuartal I-2025. FOTO/iStock Photo
- Aliansi BRICS menggelontorkan investasi ke Malaysia senilai 8,54 miliar ringgit atau setara dengan USD2,02 miliar atau setara sekitar Rp33 triliun pada kuartal I-2025. Dana segar ini disalurkan ke berbagai sektor strategis, dengan fokus utama pada penguatan sektor manufaktur, ekonomi digital, teknologi hijau, dan infrastruktur.
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Investasi dan Perdagangan Malaysia, sebagian besar investasi, atau sekitar 96%, mengalir langsung ke sektor manufaktur. Sementara itu, sektor jasa menerima investasi sebesar 270 juta ringgit atau setara dengan USD63,8 juta atau sekitar Rp1,05 triliun.
Baca Juga: Eks Presiden Polandia Bilang Mimpi Zelensky Adalah Perang NATO vs Rusia
Masuknya investasi dari negara-negara anggota BRICS ini diprediksi akan menciptakan lebih dari 6.000 lapangan pekerjaan baru di Malaysia.
"Investasi yang telah disetujui antara Januari dan Maret 2025 diperkirakan akan membuka 3.990 peluang kerja di sektor manufaktur dan 2.837 di sektor jasa," demikian pernyataan resmi kementerian dikutip dari Watcher Guru, Jumat (5/9).
Langkah tersebut sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Malaysia yang diperkirakan mencapai 4,5% hingga 5,5% tahun ini. Investasi ini menjadi bukti nyata potensi besar yang dimiliki Malaysia sebagai salah satu mitra utama aliansi BRICS.
Keikutsertaan Malaysia sebagai mitra BRICS tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga meningkatkan pengakuan internasional. "Partisipasi Malaysia dalam BRICS juga memberikan nilai tambah dalam bentuk pengakuan atas peran kami sebagai negara yang progresif dan berprinsip. Ini membuka pintu ke pasar-pasar baru dan memperkuat interaksi dengan kekuatan ekonomi utama di Global South," ungkap perwakilan kementerian.
Baca Juga: Di Bawah Tekanan Tarif, BRICS Tolak Mundur Ekspansi Pasar ke AS
Selain itu, kemitraan ini mempercepat upaya dedolarisasi yang tengah digalakkan Malaysia. Melalui BRICS dan juga aliansi ASEAN, Malaysia berupaya mengurangi ketergantungan pada mata uang Barat seperti dolar AS, euro, dan pound.
Sebelumnya, Menteri Investasi dan Perdagangan Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, telah mendesak negara-negara anggota ASEAN untuk mulai menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan, sebagai langkah konkret menuju penguatan mata uang masing-masing dan stabilitas ekonomi regional.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

10 Miliarder India di 2025, Paling Tajir Berharta Rp1.497 Triliun