Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Demo Featured

    Budiman: Demo 28-30 Agustus Peristiwa Kerusuhan Unik Pertama dalam Sejarah Indonesia Modern | SINDONEWS

    5 min read

     

    Budiman: Demo 28-30 Agustus Peristiwa Kerusuhan Unik Pertama dalam Sejarah Indonesia Modern | Halaman Lengkap


    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Selasa, 02 September 2025 - 23:57 WIB

    Budiman: Demo 28-30...

    Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko menuturkan demo ricuh 28-30 Agustus 2025 dianggap peristiwa kerusuhan unik terbesar pertama dalam sejarah Indonesia modern. Budiman selama ini juga dikenal aktivis 1998. Foto: Dok Sindonews

    JAKARTA 

    - Kepala BP Taskin

     Budiman Sudjatmiko 

    menuturkan kerusuhan saat aksi demo 28-30 Agustus 2025 dianggap sebagai peristiwa kerusuhan unik terbesar pertama dalam sejarah Indonesia modern. Budiman selama ini juga dikenal sebagai aktivis 1998.

    "Peristiwa demokrasi unras yang berujung kerusuhan bukan peristiwa unik yang terjadi di dunia ini, ini terjadi di negara lain. Tapi, ini peristiwa kerusuhan unik terbesar pertama dalam sejarah Indonesia modern," ujar Budiman dalam program Rakyat Bersuara di iNews, Selasa (2/9/2025).

    Berbeda dengan periode Budiman ketika melakukan aksi demonstrasi. Aksi dia bersama teman-temannya dahulu jelas siapa pimpinannya, jelas visi-misinya.

    Baca juga: Mantan Kabais TNI Ungkap Intelijen Ada di Setiap Demo untuk Cari Data

    "Saya dulu bikin PRD dengan teman-teman, bikin manifestonya, bikin tuntutannya, bikin analisa politiknya, bikin analisa ekonominya, bikin analisa sejarah, bahkan bikin analisa geopolitknya sehingga kami menuntut Orde Baru harus berhenti misalnya, sehingga kami menuntut harus ada demokrasi multipartai misalnya. Zaman kami dahulu tahun 1998," ungkapnya.

    "Jelas pimpinannya, jelas logistiknya, jelas sekjennya, sehingga ada pertanggung jawaban personal. Sekarang ini, terutama terakhir ini kalau kita lihat perkembangannya ini mungkin demonstrasi pertama, di mana bukan cuma manusia yang bisa mengendalikan, tapi algoritma," kata Budiman.

    Berdasarkan aksi demo yang terjadi belakangan ini, dia melihat algoritma bisa menjadi pengendali aksi demonstrasi. Misalnya orang yang berada di luar negeri bahkan bisa menggerakkan massa untuk berdemo hanya berdasarkan algoritma.

    Padahal, orang yang menggerakkan itu hanya mengandalkan teknologi belaka seperti chat GPT untuk melihat algoritma sentimen dari massa tersebut. Selain itu, dia juga menggunakan media sosial untuk menyebarkan ajakannya.

    "Saya mungkin ada di Manila, saya bisa kok memerintahkan dengan kanal YouTube, TikTok, IG atau apa pun, saya bisa memerintahkan menyusun tuntutan-tuntutan yang saya bisa ubah tiap hari tuntutannya. Saya sebar lewat kanal-kanal yang menyebar luar biasa berdasarkan algoritma sentimen sosial yang terjadi pada pagi itu," ujar Budiman.

    "Padahal, saya ngomong sama Chat GPT, bikinkan aku tuntutan slogan sesuai kondisi psikologi politik yang terjadi di Jakarta, Yogyakarta, Bandung pagi ini untuk bikin yang paling bisa secara emosional mengerahkan dan mengaduk-aduk emosi kerumunan massa di Jakarta pada jam 7 malam. Chat GPT akan bisa menuliskannya," tambahnya.

    (jon)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    Mike Pence: Biden Presiden...

    Mike Pence: Biden Presiden Terburuk dalam Sejarah Modern

    Komentar
    Additional JS