Daftar 6 Bank yang Bakal Ditransfer Rp200 Triliun dari Menkeu Purbaya, Berapa Porsi Masing-masing? - Sindo news
2 min read
Keuangan
Daftar 6 Bank yang Bakal Ditransfer Rp200 Triliun dari Menkeu Purbaya, Berapa Porsi Masing-masing?
Jum'at, 12 September 2025 - 08:53 WIB
Bank Indonesia akan mentransfer Rp200 triliun ke sejumlah bank yang ditarik dari dana pemerintah. FOTO/dok.SindoNews
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan rencana penyaluran dana sebesar Rp200 triliun kepada enam bank nasional. Penyaluran dana ini dijadwalkan mulai dilakukan pada Jumat (12/9). Dana tersebut berasal dari tabungan pemerintah yang selama ini mengendap di Bank Indonesia (BI).
Enam bank yang akan menerima alokasi dana tersebut terdiri dari empat bank BUMN anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan dua bank syariah. Keenam bank tersebut adalah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Bank Syariah Nasional (BSN).
Baca Juga: Purbaya Tarik Rp200 Triliun dari BI, Besok Ditransfer ke 6 Bank BUMN
Menteri Keuangan menegaskan bahwa dana ini diproyeksikan untuk memperkuat penyaluran kredit kepada sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tengah melambat. Purbaya menekankan bahwa dana tersebut tidak boleh digunakan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) maupun Sekuritas Rupiah BI (SRBI).
"Ini adalah langkah strategis untuk memperbaiki sistem keuangan yang selama ini terasa kurang cair sehingga memperlambat laju ekonomi. Kami harapkan dana ini dapat diputar untuk menggerakkan sektor riil, bukan membeli instrumen keuangan lainnya," ujar Purbaya.
Meski demikian, rincian pembagian dana Rp200 triliun ke masing-masing bank belum diumumkan secara resmi. Purbaya hanya menyebut bahwa porsi pembagian akan berbeda-beda sesuai kebijakan dan aturan yang tengah disusun oleh pemerintah.
Hingga saat ini, informasi resmi terkait jumlah dana yang akan diterima tiap bank masih belum dipublikasikan. Namun, penyaluran dana dijadwalkan mulai berjalan hari ini.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Sri Mulyani Agen CIA: Sudah Take Down
Penyaluran dana tersebut dinilai mampu memperbesar kapasitas kredit bank dalam mendukung sektor usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor produktif lain yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Sebelumnya, dana pemerintah yang mengendap di BI belum optimal dimanfaatkan untuk penyaluran kredit. Sebab itu, dana tersebut perlu dialihkan langsung ke bank-bank yang memiliki jaringan luas dan kapabilitas kredit yang memadai.
Dengan dana segar yang segera dicairkan, diharapkan perbankan dapat lebih agresif dalam menyediakan kredit bagi sektor riil guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Keuangan juga menegaskan akan memantau agar penggunaan dana ini berjalan sesuai peruntukannya dan dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi perekonomian.
Selain bank Himbara yang selama ini memegang peranan penting dalam penyaluran kredit, keterlibatan dua bank syariah juga merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong inklusi keuangan berbasis syariah. Melalui skema ini, Menkeu berharap pertumbuhan ekonomi dapat diperkuat melalui akselerasi kredit yang lebih berimbang dan berkelanjutan.
Enam bank yang akan menerima alokasi dana tersebut terdiri dari empat bank BUMN anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan dua bank syariah. Keenam bank tersebut adalah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Bank Syariah Nasional (BSN).
Baca Juga: Purbaya Tarik Rp200 Triliun dari BI, Besok Ditransfer ke 6 Bank BUMN
Menteri Keuangan menegaskan bahwa dana ini diproyeksikan untuk memperkuat penyaluran kredit kepada sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tengah melambat. Purbaya menekankan bahwa dana tersebut tidak boleh digunakan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) maupun Sekuritas Rupiah BI (SRBI).
"Ini adalah langkah strategis untuk memperbaiki sistem keuangan yang selama ini terasa kurang cair sehingga memperlambat laju ekonomi. Kami harapkan dana ini dapat diputar untuk menggerakkan sektor riil, bukan membeli instrumen keuangan lainnya," ujar Purbaya.
Meski demikian, rincian pembagian dana Rp200 triliun ke masing-masing bank belum diumumkan secara resmi. Purbaya hanya menyebut bahwa porsi pembagian akan berbeda-beda sesuai kebijakan dan aturan yang tengah disusun oleh pemerintah.
Hingga saat ini, informasi resmi terkait jumlah dana yang akan diterima tiap bank masih belum dipublikasikan. Namun, penyaluran dana dijadwalkan mulai berjalan hari ini.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Sri Mulyani Agen CIA: Sudah Take Down
Penyaluran dana tersebut dinilai mampu memperbesar kapasitas kredit bank dalam mendukung sektor usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor produktif lain yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Sebelumnya, dana pemerintah yang mengendap di BI belum optimal dimanfaatkan untuk penyaluran kredit. Sebab itu, dana tersebut perlu dialihkan langsung ke bank-bank yang memiliki jaringan luas dan kapabilitas kredit yang memadai.
Dengan dana segar yang segera dicairkan, diharapkan perbankan dapat lebih agresif dalam menyediakan kredit bagi sektor riil guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Keuangan juga menegaskan akan memantau agar penggunaan dana ini berjalan sesuai peruntukannya dan dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi perekonomian.
Selain bank Himbara yang selama ini memegang peranan penting dalam penyaluran kredit, keterlibatan dua bank syariah juga merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong inklusi keuangan berbasis syariah. Melalui skema ini, Menkeu berharap pertumbuhan ekonomi dapat diperkuat melalui akselerasi kredit yang lebih berimbang dan berkelanjutan.
(nng)