Gaya Politik Gibran Copy Paste Jokowi, Pertemuan dengan Ojol Sekadar Gimik tak Ketinggalan 'Kereta' - Inilah
Gaya Politik Gibran Copy Paste Jokowi, Pertemuan dengan Ojol Sekadar Gimik tak Ketinggalan 'Kereta'
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berdialog dengan perwakilan pengemudi ojek online di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 31 Agustus 2025. (Foto: Dok.Wapres RI)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menilai Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah meniru pola komunikasi politik ayahnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, dalam merespons situasi politik pasca demonstrasi yang berujung aksi anarkis.
“Gibran ini menerapkan pola komunikasi dan politik Bapaknya Joko Widodo. Kalau saya lihat, Gibran tidak ingin ketinggalan kereta terkait penanganan demonstrasi yang berujung ricuh dan rusuh kemarin,” kata Iwan kepada Inilah.com, Kamis (4/9/2025).
Menurutnya, langkah Gibran bertemu dengan para pengemudi ojek online (ojol) dan membagikan sembako merupakan upaya untuk tetap terlihat berperan dalam meredam tensi politik. Namun, secara formal, Gibran justru tidak diberi ruang dalam forum pengambilan keputusan.
“Gibran secara politik tetap ingin dilihat berperan dalam meredam isu demonstrasi #bubarkanDPR kemarin. Meskipun, kalau kita amati secara formal, Gibran tidak dikasih ruang dalam hal ini,” ujarnya menambahkan.
“Kita sama-sama tahu bahkan dalam rapat koordinasi Presiden Prabowo bersama Menteri dan Ketum Partai, Gibran tidak dihadirkan. Semua orang mempertanyakan itu. Karena, mestinya Wapres itu ada,” sambungnya.
Iwan melanjutkan, absennya Gibran dalam rapat penting tersebut bisa saja karena alasan politik maupun kapasitas. Meski begitu, hanya Presiden Prabowo Subianto yang mengetahui secara detail.
Namun demikian, ia menilai langkah Gibran menemui ojol tidak akan memberikan dampak besar. Apalagi, di media sosial muncul kabar bahwa sejumlah ojol yang ditemui adalah ojol gadungan.
“Akhirnya Gibran pun ingin tetap kelihatan eksis dan berperan dengan memanggil ojol yang walaupun banyak beredar di media sosial, ternyata mereka ojol gadungan. Selain itu membagi-bagikan sembako ke ojol. Saya rasa tidak akan banyak pengaruhnya. Apalagi kan terindikasi cuma gimmick politik saja,” jelas Iwan.





