Jika Dana Rp200 Triliun Tak Berdampak ke Ekonomi, Purbaya: Kita Ambil Lagi Duitnya - SINDOnews
2 min read
Jika Dana Rp200 Triliun Tak Berdampak ke Ekonomi, Purbaya: Kita Ambil Lagi Duitnya
Senin, 29 September 2025 - 21:55 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat menghadiri acara Akad Masal KPR FLPP di Cileungsi, Senin (29/9/2025). FOTO/Iqbal Dwi Purnama
A
A
A
BOGOR - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan penyaluran dana sebesar Rp200 triliun ke bank Himbara diharapkan mampu meningkatkan penyaluran kredit perbankan hingga double digit tahun depan meski saat ini masih melambat.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada Mei 2025 turun 8,43 persen menjadi 7,7 persen pada Juni 2025 dan kembali melambat menjadi 7,03 persen.
"Sepertinya ke berbagai jenis kredit mereka. Kredit mereka ditargetkan naik tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi tahun ini slow, tahun depan bisa double digit di atas 11 persen kata mereka," ujar Purbaya saat ditemui usai menghadiri acara Akad Masal KPR FLPP di Cileungsi, Senin (29/9/2025).
Baca Juga: Rumah Subsidi Banyak yang Mangkrak, Purbaya Ancam Tarik Dana FLPP
Purbaya mengatakan, saat ini pihaknya telah mulai menggulirkan dana sebesar Rp200 triliun ke 5 bank milik negara. Ia juga akan melihat apakah tambahan dana ini akan mengganggu sistem keuangan Bank Himbara atau tidak.
"Penyaluran lumayan bagus sih, saya cuma mengecek apakah itu mengganggu sistem keuangan mereka, atau apakah mereka ada yang main dolar, ternyata tidak ada, bagus semuanya," lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa akan kembali menarik uang yang disalurkan Pemerintah, jika pertumbuhan kredit perbankan tidak cukup optimal alias tidak menunjukkan pertumbuhan yang positif dan berdampak pada perekonomian nasional. "Dua bulan lagi akan saya kejar, kalau lemah kita ambil lagi duitnya," kata Purbaya.
Baca Juga: Purbaya Sidak Kantor BNI: Saya Mau Lihat Bagaimana Kerja Mereka
Sebagaimana diketahui, alokasi dana Rp200 triliun tersebut disalurkan kepada Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing menerima Rp 55 triliun, sementara BTN mendapatkan Rp 25 triliun dan BSI Rp 10 triliun.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada Mei 2025 turun 8,43 persen menjadi 7,7 persen pada Juni 2025 dan kembali melambat menjadi 7,03 persen.
"Sepertinya ke berbagai jenis kredit mereka. Kredit mereka ditargetkan naik tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi tahun ini slow, tahun depan bisa double digit di atas 11 persen kata mereka," ujar Purbaya saat ditemui usai menghadiri acara Akad Masal KPR FLPP di Cileungsi, Senin (29/9/2025).
Baca Juga: Rumah Subsidi Banyak yang Mangkrak, Purbaya Ancam Tarik Dana FLPP
Purbaya mengatakan, saat ini pihaknya telah mulai menggulirkan dana sebesar Rp200 triliun ke 5 bank milik negara. Ia juga akan melihat apakah tambahan dana ini akan mengganggu sistem keuangan Bank Himbara atau tidak.
"Penyaluran lumayan bagus sih, saya cuma mengecek apakah itu mengganggu sistem keuangan mereka, atau apakah mereka ada yang main dolar, ternyata tidak ada, bagus semuanya," lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa akan kembali menarik uang yang disalurkan Pemerintah, jika pertumbuhan kredit perbankan tidak cukup optimal alias tidak menunjukkan pertumbuhan yang positif dan berdampak pada perekonomian nasional. "Dua bulan lagi akan saya kejar, kalau lemah kita ambil lagi duitnya," kata Purbaya.
Baca Juga: Purbaya Sidak Kantor BNI: Saya Mau Lihat Bagaimana Kerja Mereka
Sebagaimana diketahui, alokasi dana Rp200 triliun tersebut disalurkan kepada Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing menerima Rp 55 triliun, sementara BTN mendapatkan Rp 25 triliun dan BSI Rp 10 triliun.
(nng)