Kabar Gembira! Bos Pertamina Sebut Stok BBM di SPBU Swasta Bakal Pulih Pekan Depan - Wartakotalive
Kabar Gembira! Bos Pertamina Sebut Stok BBM di SPBU Swasta Bakal Pulih Pekan Depan - Wartakotalive.com

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pertamina memastikan bahan bakar minyak (BBM) yang dikirim ke SPBU swasta dipastikan bakal tersedia dalam waktu dekat.
Pertamina dipastikan bakal mengirim bahan bakar dasar (base fuel) untuk BBM di SPBU swasta yang nantinya akan dijual kepada masyarakat.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengatakan pasokan BBM di SPBU swasta akan kembali normal dalam waktu dekat.
Sebelumnya terkait kelangkaan BBM sempat terjadi di sejumlah SPBU swasta karena stok yang sudah menipis.
“Pokoknya kita usahakan dalam satu minggu ke depan ini sudah terpenuhi dan SPBU swasta sudah bisa berjalan dengan normal,” kata Simon di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025) malam.
Pertamina telah sepakat melakukan pengiriman base fuel ke SPBU swasta, yang kemudian akan diracik ulang oleh masing-masing perusahaan sesuai standar internal mereka.
Simon memastikan bahwa BBM yang disalurkan ke SPBU swasta berasal dari bahan bakar dasar yang sama serta telah memenuhi spesifikasi pemerintah.
Namun, ia menegaskan bahwa kualitas akhir BBM bisa berbeda karena setiap perusahaan memiliki racikan aditif sendiri—zat tambahan yang dicampurkan untuk meningkatkan performa bahan bakar.
“Base fuel nanti kan standarnya sesuai spesifikasi Dirjen Migas. Nah setelah itu, itu yang kita kirimkan ke semua. Nanti akan diramu sesuai dengan resep dari masing-masing. Jadi penambahan aditif dan lainnya gitu,” ujar Simon.
Mekanisme ini telah disepakati dalam rapat antara Pertamina dan badan usaha swasta bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Perbedaan racikan merupakan strategi masing-masing perusahaan untuk mempertahankan karakteristik produk mereka.
“Masing-masing badan usaha memiliki strategi, memiliki kiat-kiat tertentu sekaligus memiliki resep tertentu untuk mendorong kualitas BBM yang semakin bermutu di masyarakat,” katanya.
Meski ada perbedaan formulasi, Pertamina menegaskan bahwa harga BBM di SPBU swasta tidak boleh berubah dan tidak boleh membebani konsumen.
“Yang pasti jangan sampai membebankan dan nanti harga ke konsumen jadi lebih tinggi. Jadi kita harapkan harga ke konsumen tidak berubah,” ucap Simon.
Sebelumnya, beberapa SPBU non-Pertamina seperti Shell, BP-AKR, Vivo, dan Exxon Mobil mengalami kekosongan stok BBM akibat keterlambatan pasokan base fuel.
Kosongnya stok bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta masih terjadi hingga sekarang.
SPBU merupakan tempat di mana kendaraan bermotor bisa mengisi bahan bakar seperti bensin, solar, atau gas.
Terkait hal tersebut, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menjelaskan kondisi tersebut bukan lantaran pembatasan impor.
Menurut Bahlil, alangkah tidak tepat bila kekosongan stok BBM di SPBU swasta tersebut karena pemerintah tidak memberikan kuota impor.
"Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan," ujar Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).
Bahlil mengatakan bahwa pemerintah sudah memberikan kuota impor 110 persen kepada SPBU swasta pada 2025.
"Yang pertama, SPBU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Ini biar clear ya, kita sudah memberikan kuota impor 110 persen," katanya.
"Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter. Contohnya, di 2025 kita memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen. Berarti 1 juta 100 kiloliter," katanya.
Apabila masih ada kekurangan maka SPBU swasta bisa berkolaborasi dengan Pertamina.
Langkah tersebut diambil karena masalah BBM berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
"Nah, kalau masih ada kekurangan, kita minta untuk melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Kenapa? Karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak. Cabang-cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu tetap harus dikontrol oleh negara. Supaya apa? Semuanya baik," katanya.
Bahlil juga menanggapi masalah banyaknya pekerja salah satu perusahaan SPBU swasta yakni Shell yang terkena PHK akibat kelangkaan BBM.
Menurut Bahlil, solusi yang dapat diberikan kepada Shell adalah untuk bekerja sama dengan Pertamina.
PHK yaitu proses pengakhiran hubungan kerja antara pekerja dan perusahaan karena alasan tertentu.
"Sebenarnya mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Dan kemarin saya sudah pimpin rapatnya Pertamina dan Wakil Menteri (Wamen) saya juga sudah pimpin rapat. Tapi nanti saya akan mengecek perkembangan terakhir dari tim yang kemarin saya bentuk untuk mengatasi ini," pungkasnya.
Kosongnya stok BBM di SPBU swasta seperti Shell dan BP-AKR belakangan ini memang ramai diperbincangkan.
Banyak konsumen mengeluh karena beberapa jenis bahan bakar tidak tersedia, terutama Shell V-Power, BP Ultimate, dan BP 922.
(Tribunnews.com/Igman Ibrahim)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.